Termasuk di dalamnya ada kantor berita AP dan saluran Al Jazeera.
Menurut Times of Israel, militer Israel sebelumnya telah menginformasikan kepada penghuni gedung bahwa gedung tersebut akan dibom dalam waktu satu jam.
Mereka juga meluncurkan roket yang "merobohkan atap" tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius sebagai peringatan.
Orang-orang di gedung itu bisa dievakuasi.
IDF yakin gedung itu dibom karena digunakan oleh satuan intelijen pasukan Hamas.
Militer Israel mengatakan Hamas menggunakan media sipil sebagai "perisai manusia".
Kedua peristiwa tersebut di atas diperkirakan akan merusak posisi Israel dalam hal liputan internasional atas konflik yang sedang terjadi di saat Israel sedang berusaha meredam gelombang kritik terhadap aksi-aksi militernya di Jalur Gaza.
Sebelumnya, tak lama setelah tengah malam pada 14 Mei, IDF secara singkat memberi tahu media asing bahwa pasukan darat telah memasuki Jalur Gaza.