Seorang juru bicara militer Israel meminta maaf atas klaim palsu bahwa Israel akan memulai jalur operasi darat di Jalur Gaza.
Namun, media internasional mengatakan bahwa itu bukanlah kesalahan, permohonan maaf Isrel ternyata juga merupakan bagian dari akal bulus Israel.
Israel melakukan permohonan maaf supya mendorong angkatan bersenjata Islam Hamas masuk ke terowongan, dan kemudian akan menghancurkan mereka.
Menurut surat kabar Haaretz (Israel), wartawan asing yang bekerja di Israel dan editor senior media internasional marah dengan informasi di media Israel.
Bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sengaja menyesatkan mereka.
Beberapa wartawan mengatakan kepada surat kabar Haaretz bahwa insiden ini akan menyebabkan media kehilangan kepercayaan terhadap pernyataan IDF di masa mendatang.
Namun, itu bukan satu-satunya alasan ketegangan antara Israel dan media internasional.
Pada sore hari tanggal 15 Mei (waktu setempat), IDF menghantam gedung tinggi di Jalur Gaza yang menjadi kantor beberapa media internasional.