Find Us On Social Media :

Penyelesaiannya Baru Disepakati 2 Tahun Lalu, Ternyata Sengketa Perbatasan Indonesia-Timor Leste Pernah Membuat Kerajaan di Kupang Ini Tabuh Genderang Perang terhadap Timor Leste

By Khaerunisa, Minggu, 16 Mei 2021 | 13:15 WIB

Pulau Timor Abad ke 17 dan Abad ke-18. Ilustrasi sengkete perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Baca Juga: Kisah Mueeza si Kucing Kesayangan Nabi Muhammad yang Selalu Mengeong Saat Mendengar Adzan Seolah-olah Mengikuti Lantunannya

Saat itu dia mengungkapkan, batas Kerajaan Amfoang dengan Kerajaan Ambenu di Oekusi, Timor Leste, yaitu berada di Kali Noebesi dan bukan di Nonomna seperti yang diakui oleh Pemerintah Timor Leste.

"Batas-batas kerajaan itu diakui Timor Leste. Namun, dalam pertemuan kedua belah pihak masih berbeda paham soal batas di Desa Taktuka. Karena itu, tidak boleh ada aktivitas di daerah itu hingga ada penyelesaian," katanya.

Namun, justru sejak tahun 2006, ratusan warga Timor Leste menggarap lahan seluas 1.069 hektar itu, sehingga memancing kemarahan warga Amfoang.

"Saya sebagai pemangku adat Kerajaan Amfoang akan berperang dengan warga Timor Leste apabila pemerintah tidak secepatnya menyelesaikan persoalan ini," katanya.

Baca Juga: Jadi Percikan Asal Mula Bentrokan Dasyat Israel-Palestina Saat Ini, Rupanya Ini Alasan Polisi Israel Tembaki Orang Palestina di Masjid Al-Aqsa, Konflik Arab-Yahudi Ini Ternyata Biang Keladinya

Dia menjelaskan, perjanjiaan antara Kerajaan Amfoang dan Kerajaan Ambenu Oekusi Timor Leste pada tahun 1859, 1893, dan 1904 mengakui bahwa batas wilayah di antara kedua kerajaan itu ada di Kali Noebesi dan bukan di Nonomna.

Dia menjelaskan, perjanjiaan antara Kerajaan Amfoang dan Kerajaan Ambenu Oekusi Timor Leste pada tahun 1859, 1893, dan 1904 mengakui bahwa batas wilayah di antara kedua kerajaan itu ada di Kali Noebesi dan bukan di Nonomna.

Kerajaan Amfoang sendiri merupakan sebuah kerajaan di Pulau Timor bagian barat laut, yang sekarang wilayah Kupang, di mana penduduknya terdiri dari suku Atoni.

Ketika terjadi pertempuran Portugis dan belanda untuk memperebutkan hegemoni di Pulau Timor, sejumlah kerajaan di pulau tersebut secara bergantian bersekutu dengan kedua belah pihak dan juga dengan orang Topas.