Find Us On Social Media :

Hari Bencana 'Nakba', Ketika 800.000 Warga Palestina Diusir dengan Kejam Sedangkan Israel Mulai Merebut Tanah Mereka, Didukung oleh AS dan Inggris

By Tatik Ariyani, Minggu, 16 Mei 2021 | 11:15 WIB

Warga sipil Palestina terpaksa mengungsi dari desa tak dikenal di Galilea sekitar lima bulan setelah pembentukan negara Israel

Dengan keputusan ini, bentrokan di wilayah tersebut terhenti selama empat minggu, Palestina dan pasukan Arab tetap terikat dengan gencatan senjata.

Namun, melanggar gencatan senjata, Israel meningkatkan kekuatan militernya selama empat minggu gencatan senjata.

Singkatnya, gencatan senjata yang dicapai atas intervensi internasional menghasilkan keseimbangan yang menguntungkan Israel.

Negara-negara seperti AS dan Inggris, yang mengabaikan pelanggaran gencatan senjata Israel, juga mencegah negara-negara Arab memperoleh senjata dan peralatan.

Pasukan Israel merebut kota-kota itu satu per satu setelah gencatan senjata pertama dan setelah itu, gencatan senjata kedua dideklarasikan oleh DK PBB pada 15 Juli 1948.

Meskipun ada gencatan senjata, Israel melanjutkan serangannya.

DK PBB mengeluarkan keputusan pada 29 Desember 1948, yang mengakhiri perang. Setelah keputusan ini, Perang Arab-Israel berakhir.

Negara-negara Arab, yang telah maju di wilayah Palestina pada awalnya, menarik diri dari tanah tersebut dan mendukung Israel.

Nakba: Penderitaan berlanjut selama 73 tahun

Perang antara negara-negara Arab dan Israel tidak dapat mencegah pendudukan Israel di Palestina.

Deklarasi kemerdekaan Israel di wilayah Palestina yang bersejarah pada 14 Mei 1948 menandai awal dari serangkaian bencana bagi Palestina selama beberapa dekade.

Sebagian besar tanah Palestina diduduki, ribuan orang Palestina tewas dalam pembantaian sistematis.