Kuil ini diyakini sebagai tempat pemakaman Abraham, Ishak, dan Yakub, dan baik Muslim maupun Yahudi menghargai tempat suci tersebut.
Ada juga sinagog di situs tersebut.
Ketika Carmel dan petugas pelatihan lain tiba, ia mengatakan mereka tidak melepas sepatu mereka untuk menghormati kepercayaan Muslim, dan itu mengejutkannya.
"Saya berjalan-jalan dengan sepatu bot militer saya di masjid mereka," katanya.
Setelah jadi letnan 2, ia ditugaskan ke distrik Jenin.
Ia bertugas mengeluarkan izin perjalanan ke Palestina yang ingin masuk ke Israel guna mengunjungi keluarga atau rumah sakit.
Di sana, pengusaha diberi prioritas di atas "orang biasa", katanya.
Sebagai seorang perwira muda, dia mengendalikan kebebasan bergerak puluhan ribu orang.