Bukan Bahasa Asli Mereka, Bahasa Portugis Malah Dipilih Timor Leste Jadi Bahasa Nasional Sampai Warga Asli Fasih Berbahasa Indonesia Tidak Bisa Cari Pekerjaan, 'Kenapa Pakai Portugis?'

May N

Penulis

(Ilustrasi) Warga Timor Leste. Bahasa Timor Leste saat ini menggunakan bahasa Tetun dan Portugis, rupanya hal ini yang menyebabkan mereka tidak ingin gunakan bahasa Indonesia

Intisari-online.com -Portugis adalah salah satu dari dua bahasa resmi di Timor Leste.

Namun Anda akan jarang mendengar bahasa itu di jalanan negara yang baru saja merdeka kemarin sore itu.

Negara kecil itu memang koloni Portugis lebih dari tiga abad, tapi diperkirakan hanya 5 persen dari warganya yang berbicara bahasa Portugis.

Laporan tahun 2007 oleh Reuters mendapati bahwa setelah Lisbon memotong teritori itu untuk bebas, Timor Leste diduduki oleh Indonesia selama 24 tahun sebelum merdeka sejak tahun 2002 kemarin.

Baca Juga: Inilah Karakter Khas Rakyat Timor Leste, Meski Kesulitan Sepanjang Sejarah Mereka Tetap Berpikir Positif dan Selalu Berlaku Paling Ramah

Di bawah hukum Indonesia, bahasa Portugis dibatasi dan hanya dipakai oleh para elit politik atau orang-orang lansia di era kolonial.

Meskipun pemerintah berupaya mendorong penggunaan bahasa Portugis sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa resmi instruksi di sekolah dan universitas di saat itu, bersama dengan bahasa asli Tetun atau bahasa mereka yang lain.

Banyak pemimpin Timor Leste meninggalkan negara itu untuk pengasingan di Portugal atau koloninya sebelum atau segera sesudah teritori itu diserang oleh pasukan Indonesia kala itu.

Mereka menganggap bahasa Portugis sebagai bahasa pertahanan.

Baca Juga: Ini Kota Timor Leste yang Menarik untuk Dikunjungi Selain Ibu Kotanya, Dipenuhi Bangunan-bangunan Tua Peninggalan Bekas Penjajahnya

Namun keputusan pemerintah untuk melestarikan bahasa Portugal di konstitusi dikritik oleh beberapa pihak yang melihatnya hanya hasil dari pemikiran jangka pendek.

Mereka mengatakan banyak orang muda berpendidikan di Timor Leste di bawah hukum Indonesia telah ditolak oleh pekerjaan pemerintah.

Hal ini karena mereka kurang menguasai kemampuan berbahasa Portugis.

"Ini adalah tipe diskriminasi terbesar yang dipraktikkan oleh pemerintah," ujar Suzanna Cardoso, jurnalis Timor Leste.

Baca Juga: Kisah Bocah-bocah Timor Leste yang Pertaruhkan Nyawa untuk Bantu Pasukan Australia Melawan Jepang, Tapi Akhirnya Malah Ditinggalkan Begitu Saja

"Pemerintah tidak mengenali kontribusi warga yang mendapat pendidikan sistem Indonesia.

"Padahal mereka berjuang untuk kemerdekaan Timor Leste," ujarnya kepada Reuters.

Cardoso mengatakan Bahasa Inggris akan lebih berguna untuk warga Timor Leste.

"Mengapa pula kita harus gunakan bahasa Portugis? Negara-negara berbahasa Portugis miskin dan mereka jauh dari kita," ujar jurnalis perempuan itu.

Baca Juga: Asal-usul Suku Bangsa Timor Leste Berasal dari Buaya Lafaek Diak, Kini Warga yang Berenang di Laut dengan Penuh Hormat Berkata: 'Kami Adalah Keluarga, Anda Kakek Saya'

Bahasa Tetun digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Namun beberapa pakar mengatakan bahasa itu utamanya bahasa pecakapan dan perlu dikembangkan lebih jauh untuk penggunaan lebih luas.

Namun isu itu terbilang sensitif dan menteri di kabinet telah dikritik karena hanya menggunakan bahasa Portugis dan tidak pernah gunakan bahasa Tetun.

Plakat di kantor pemerintah ditulis dengan bahasa Portugis, meski untuk sebagian besar warga Timor Leste bahasa Portugis tetap jadi bahasa asing yang tidak mereka mengerti.

Baca Juga: Timor Leste Lepas dari Indonesia pada Masa Pemerintahan Presiden Habibie, Ternyata Ini Alasan Cerdas Presiden ke-3 Indonesia Biarkan Bumi Lorosae Merdeka Meski sempat Dikecam

Koran menuliskan artikel dengan bahasa Tetun dan Indonesia berdampingan.

Sementara itu sinetron Indonesia juga sangat populer di sana.

"Aku tidak tahu bahasa Portugis. Aku lebih memilih belajar bahasa Inggris daripada Portugis," ujar Ano Pereira, supir taksi dan lulusan SMA di Timor Leste.

Tahun 2007 isu bahasa masih kuat dan digunakan untuk kampanye beberapa kandidat presiden untuk pemilihan pada 9 April, dengan salah satunya berjanji membuang bahasa Portugis jika ia menang pemilu.

Baca Juga: Dijajah Portugis 400 Tahun Timor Leste Seolah Tak Bergeming Sedikitpun, Tapi Langsung Berontak Ketika Dicaplok Indonesia, Ternyata Ini Alasan Timor Leste Ogah Jadi Bagian Indonesia

Konferensi berita saat itu juga sulit dengan menggunakan 4 bahasa: Inggris, Tetun, Portugis, dan Indonesia.

Bahasa Indonesia juga dipakai untuk para guru dan dosen mengajar di Universitas Nasional Timor Leste, dan juga dipakai mahasiswa untuk menulis skripsi mereka.

"Sebagian besar buku teks kami menggunakan bahasa Indonesia dan para pengajar tidak menggunakan bahasa Portugis," ujar manajer studi Julio Rangel.

Laporan yang dirilis oleh Program Pengembangan PBB tahun 2002 mengatakan 82 persen penduduk Timor Leste yang saat itu berjumlah 1 juta berbicara dengan Tetun.

Baca Juga: Warga Perbatasan RI-Timor Leste Ramai-ramai Serahkan Senjata Kepada TNI, Ada Apa?

Sementara itu 43% menggunakan bahasa Indonesia.

Hanya 5% menggunakan bahasa Portugis.

Pemerintah yang baru merdeka didominasi oleh partai Fretilin yang berupaya memisahkan diri dari pemerintah Indonesia.

Mereka membawa guru kebanyakan dari Portugal untuk mengajar di SD.

Baca Juga: Starbucks Coffee Company Jadi Pembeli Utama Kopi Timor, Seperti Apa Hubungan AS dengan Negara Timor Leste Selama Ini yang Kita Tidak Ketahui?

Kesulitan selanjutnya adalah ketika murid-murid itu masuk SMP, tidak ada guru mereka yang bisa berbahasa Portugal dan mereka tidak bisa berbahasa Indonesia.

Namun kepala Institut Linguistik Nasional Timor Leste saat itu Dr. Geoffrey Hull berpendapat adopsi Portugis sebagai bahasa nasional sangatlah penting.

"Siapapun yang kenal dengan sejarah Timor Leste tahu jika bahasa Portugis telah menjadi pusat bagi identitas nasional," ujarnya.

"Timor Leste perlu baik Tetun dan Portugis sebagai bahasa untuk menjadi Timor Leste lagi," ujarnya.

Baca Juga: Pernah Mengancam Kedaulatan NKRI, dan Buat TNI Kerahkan Alutsista untuk Menggempurnya, Inilah Kelompok Separatis Paling Berbahaya yang Pernah Dihadapi Militer Indonesia

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait