Find Us On Social Media :

Kisah Bocah-bocah Timor Leste yang Pertaruhkan Nyawa untuk Bantu Pasukan Australia Melawan Jepang, Tapi Akhirnya Malah Ditinggalkan Begitu Saja

By Tatik Ariyani, Selasa, 11 Mei 2021 | 11:29 WIB

Letnan David Dexter (tengah depan) bersama teman-temannya di Timor Leste

"Criado benar-benar penting saat pergi ke sebuah desa, terlebih dahulu untuk mengetahui apakah itu ramah dan mencari tahu apakah patroli Jepang akan datang," kata Dexter.

"Mereka adalah mata, telinga, dan pengumpul makanan.

"Selama dua bulan pertama orang Australia tidak punya persediaan."

Australia meyakini semua pasukan komando telah terbunuh.

"Hanya ketika mereka berhasil mengumpulkan radio dari bagian-bagian yang mereka razia dari Dili barulah mereka bisa mengirim pesan kembali ke Darwin (dan mengabarkan) bahwa mereka masih bertempur dan Komando Tinggi Australia mengerti bahwa mereka tidak tersesat," kata Dexter.

"Ketika mereka pertama kali melakukan kontak dengan Darwin, mereka meminta amunisi untuk senjata Tommy mereka, sepatu bot baru, kina dan dua buah schilling, bunga perak padat untuk membayar kembali orang Timor.

"Mereka membayarnya dengan hati-hati."

Pada bulan Desember 1941, kalah jumlah dengan Jepang yang menggunakan taktik bumi hangus, pasukan ke-2/2 diberi tahu bahwa mereka akan dievakuasi.

Baca Juga: Israel Sampai Halalkan Cara-cara Busuk untuk Merebutnya, Rupanya Ini Misteri Tersembunyi di Balik Tanah Masjid Al Aqsa Bagi Umat Yahudi