Find Us On Social Media :

Kisah Bocah-bocah Timor Leste yang Pertaruhkan Nyawa untuk Bantu Pasukan Australia Melawan Jepang, Tapi Akhirnya Malah Ditinggalkan Begitu Saja

By Tatik Ariyani, Selasa, 11 Mei 2021 | 11:29 WIB

Letnan David Dexter (tengah depan) bersama teman-temannya di Timor Leste

"Setiap unit Australia, Inggris, Belanda di wilayah itu menyerah - kecuali unit 2/2."

Letnan Dexter dan anggota skuadron lainnya bersembunyi di perbukitan dan menjadi pejuang gerilya saat Jepang menduduki Dili.

"Mereka sangat bergantung pada niat baik dan dukungan aktif dari rakyat Timor dan khususnya criado," kata Dexter.

"Kalau tidak, mereka tidak akan selamat."

Criado adalah anak laki-laki Timor berusia sekitar 13 tahun yang mengikatkan diri pada pasukan komando Australia dan membawa paket serta senjata mereka selama berbulan-bulan bersembunyi di perbukitan.

Meski kata criado berarti pelayan dalam bahasa Tetun, Dexter mengatakan hubungan ini lebih dekat dengan hubungan saudara.

Tentara komando dan criado mengobarkan perang gerilya atas Jepang selama berbulan-bulan, di mana beberapa ratus orang melawan kekuatan ribuan.

Baca Juga: Agresi Militer Belanda 2: Saat Belanda Menewaskan 128 Pasukan TNI dalam Serangan di Bandara Maguwo hingga Terciptanya PDRI di Bukittinggi