Find Us On Social Media :

Kisah Bocah-bocah Timor Leste yang Pertaruhkan Nyawa untuk Bantu Pasukan Australia Melawan Jepang, Tapi Akhirnya Malah Ditinggalkan Begitu Saja

By Tatik Ariyani, Selasa, 11 Mei 2021 | 11:29 WIB

Letnan David Dexter (tengah depan) bersama teman-temannya di Timor Leste

Salah satu objek dalam koleksi museum adalah pengingat yang sangat pedih tentang apa yang terjadi selama evakuasi itu.

Itu adalah belati kecil dengan sarung bertuliskan kata Ray - hadiah perpisahan untuk komando Ray Aitken dari criado-nya di Pantai Batono.

"Ini adalah momen dalam sejarah yang tertanam dalam pikiran orang-orang 2/2nd," kata Dexter.

"Ketika mereka dibawa pergi pada Desember 1941, mereka semua berasumsi bahwa criado mereka akan dibawa kembali ke Australia bersama mereka.

"Mereka tahu bahwa itu akan menjadi hukuman mati jika Jepang menangkap orang Timor yang diketahui bekerja sama dengan Australia.

"Mereka menunggu perahu datang, berenang ke arah mereka dan secara brutal diberi tahu: 'Jangan negro'."

Criado pun akhirnya tertinggal.

Tetapi pasukan komando bersumpah tidak akan pernah melupakan orang-orang yang telah membantu mereka.

Sejak 1946, Asosiasi 2/2 telah memberikan bantuan dan dukungan politik kepada rakyat Timor Leste.

"Dengan semua keluarga orang yang bertugas di sana, saya tidak akan mengatakan kami merasa bersalah, tetapi ada rasa duka yang bukan hanya tentang teman yang terbunuh, tetapi tentang tragedi yang menimpa orang Timor, sungguh karena kami masuk ke sana," kata Dexter.