Find Us On Social Media :

Dapat Sinyal 'Mayday', KRI John Lie-358 Langsung Selamatkan ABK Kapal Singapura yang Jatuh dan Terombang-ambing di Laut Natuna Utara Selama 8 Jam, Ini Penjelasan TNI AL

By Mentari DP, Senin, 10 Mei 2021 | 16:25 WIB

KRI John Lie-358 selamatkan ABK kapal Singapura yang jatuh ke Laut Natuna Utara.

Intisari-Online.com - Kabupaten Natuna, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.

Namun pulau yang satu ini sungguh istimewa.

Karena Pulau Natuna merupakan kepulauan paling utara di Selat Karimata. 

Baca Juga: Dunia Berhutang Kepadanya! Khianati Negaranya Sendiri, Ini Detik-detik Ketika Intelijen Militer Uni Soviet Telepon CIA dan MI6 untuk Selamatkan Dunia dari Serangan Nuklir

Artinya Pulau Natuna menjadi batas terakhir Indonesia di bagian utara. Dan mungkin juga bisa disusupi negara asing.

Ini karena wilayah Natuna berdekatan dengan Laut China Selatan dan beberapa negara lainnya.

Tak heran, di Natuna, TNI punya pangkalan militer sendiri. Berjaga-jaga jika terjadi masalah.

Dan benar saja, baru saja, pada Senin (10/5/2021) siang ini, TNI AL melaporkan ada kejadian di Laut Natuna Utara.

Dilansir dari akun Instagram resmi TNI Angkatan Laut (TNI AL), @tni_angkatan_laut, TNI AL melaporkan KRI John Lie-358 melaksanakan prosedur pencarian dan pertolongan (SAR).

Baca Juga: Lagi Ramai di TikTok, Ternyata Film Kartun Itu Diambil dari Kisah Nyata, Ketika Bocah Lelaki Gendong Adiknya Sendiri yang Terkulai Tak Bernyawa Pasca Tragedi Bom Atom Nagasaki

Aksi SAR dilakukan terhadap seorang ABK MT. St Katherinen yang jatuh ke laut, Man Over Board (MOB) di Laut Natuna Utara pada Jumat (7/5/2021) dini hari.

Sebelumnya, MT. St. Katherinen, kapal berbendera Singapura mengirimkan signal Distress “Mayday... Mayday... Mayday...”.

Di mana mereka menginformasikan ada salah seorang ABK mereka yang jatuh ke laut.

Diketahui Man over board (MOB) tersebut sedang dalam pelayaran dari Rusia menuju Malaysia di perairan ZEEI (7 NM di dalam Landas Kontinen) Laut Natuna Utara sekitar pukul 00.15 WIB.

Karena KRI John Lie-358 yang sedang melakukan patroli kedaulatan, maka merekalah yang menerima signal “Distress” tersebut.

Mereka segera menuju lokasi yang dimaksud.

Dan hanya dalam waktu dua jam, KRI John Lie-358 sudah tiba di lokasi.

Selanjutnya, mereka melaksanakan prosedur SAR dengan metode “Rectangular Search Pattern”.

Hasilnya berjalan baik.

Sekitar pukul 08.15 WIB, KRI John Lie-358 berhasil menemukan korban yang sedang terombang-ambing oleh gelombang.

Baca Juga: Setelah Heboh Ratusan WNA India yang Beberapa Positif Covid-19, Kini Giliran 157 WNA China Dibolehkan Masuk ke Indonesia Setelah Imigrasi Lakukan Hal Ini, Apakah Kita Kecolongan Lagi?

Dari akun Instagram tersebut, disebutkan bahwa KRI John Lie-358 menggunakan RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) untuk mengevakuasi korban.

Dan hal ini sudah dikonfirmasi Komandan KRI John Lie-358, Kolonel Laut (P) Rafael Dwinatu AP.

Menurutnya, seorang ABK MT. St Katherinen yang jatuh ke laut (MOB) tersebut adalah seorang laki-laki atas nama Avoldin Artem (22).

Lanjutnya, korban selamat. Namun mengalami hipotermia (kedinginan).

Ini terjadi karena korban terapung-apung selama kurang lebih 8 jam.

"Usai mendapatkan penanganan awal oleh Bintara Kesehatan KRI, korban tersebut dikembalikan ke MT. St Katherinen," ungkap Komandan KRI John Lie-358.

Sikap cepat tanggap KRI John Lie-358 langsung mendapat apresiasi dari Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dan Panglima Koarmada I (Pangkoarmada I) Laksda TNI Abdul Rasyid K.

Selanjutna, TNI AL akan terus bekerja keras demi warga negara Indonesia, termasuk masyarakat internasional.

Bravo TNI AL dan KRI John Lie-358!

Baca Juga: China Akhirnya Tidak Bisa Berbohong Lagi, Dokumen Rahasia Ini Bongkar Rencana Busuk China untuk Mulai Perang Dunia 3 dengan Senjata Biologis, Termasuk Virus Corona, 'Sudah Sejak Tahun 2015!'