Jurnal medis mengatakan bahwa upaya Modi untuk menahan kritik "tidak bisa dimaafkan".
"Kadang-kadang, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi tampak lebih berniat menghapus kritik di Twitter daripada mencoba mengendalikan pandemi."
Sementara itu, pada hari Sabtu, kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa varian B.1.617 COVID-19, yang pertama kali terdeteksi di India Oktober lalu, jelas merupakan faktor yang berkontribusi pada bencana yang terjadi di negara terpadat kedua di dunia itu. .
“Sudah banyak akselerator yang dimasukkan ke dalam ini,” kata Soumya Swaminathan. Ia menambahkan bahwa varian baru mungkin menghindari perlindungan vaksin.
(*)