Hampir Setahun Berlalu Bencana Tsunami Covid-19 Tewaskan Ribuan Orang Amerika, Siapa Sangka 750 Mayat di AS Sampai Belum Dimakamkan Tetapi Disimpan di Tempat Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Kontainer tempat menyimpan mayat yang belum dimakamkan di AS.
Kontainer tempat menyimpan mayat yang belum dimakamkan di AS.

Intisari-online.com - Tsunami Covid-19 belakangan tengah menjadi sorotan, karena lonjakan Covid-19 yang begitu dasyat di India.

Namun, jauh sebelum itu, beberapa negara ternyata juga pernah mengalami dampak tsunami Covid-19 seperti yang terjadi di India.

Salah satunya adalah Amerika, negara ini juga mengalami dampak pandemi yang begitu dasyat tahun lalu.

Bahkan, dalam laporan terbaru sisa-sisa tsunami Covid-19 di Amerika Serikat ternyata masih terasa hingga kini.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Masalah Covid-19 Belum Kelar di India, Kini Negeri Bollywood Dihantam Masalah Baru, Pasien Covid-19 yang Sembuh Terancam Alami Infeksi Berbahaya Ini

Menurut 24h.com.vn, Sabtu (8/5/21), hampir 14 bulan setelah New York City alamitsunami akibat Covid-19.

Rupanya masih ada 750 mayat korban Covid-19 yang belum dimakamkan.

Mereka ternyata disimpan di sebuah kendaraan dalam kondisi dibekukan di sebuah dermaga.

Namun, tidak semua jenazah ini merupakan koban Covid-19 menurut laporan CNN.

Baca Juga: Saking Kacaunya Negara Ini Akibat Covid-19, Wakil Menteri Negara di Asia Tenggara Ini Dipecat Hanya Karena Berita Hoax Soal Virus Corona

Menurut CNN, ini masih merupakan gambaran yang mengingatkan pada kelebihan sistem kesehatan New York.

Khususnya dan AS pada umumnya selama periode puncak pandemi.

Pada awal April 2020, New York mengalami sekitar 800 kematian sehari akibat COVID-19.

Pemerintah federal telah mengirim 85 truk beku ke New York untuk kamar mayat sementara, di tengah padatnya kamar mayat dan kuburan kota.

Terakhir kali New York mengambil tindakan drastis tersebut adalah setelah serangan teroris 11 September 2001.

Letika Kantor Pemeriksaan Medis mengidentifikasi puluhan ribu bagian tubuh dari 2.753 orang tewas dalam insiden tersebut World Trade Center runtuh.

"Saat itu, arsip jangka panjang dibuka untuk memastikan orang bisa menguburkan orang yang mereka cintai pada waktu yang tepat," kata Mark Desire, juru bicara Kantor Pemeriksaan Medis.

Baca Juga: Kelabakan Akibat Covid-19 Makin Merajalela, India Sampai Lakukan Vaksinasi Darurat dengan Cara yang Jadi Sorotan Dunia, Tunjukan Betapa Paniknya India

"Beberapa keluarga meminta untuk dimakamkan di Pulau Hart, pemakaman umum terbesar di Amerika," katanya.

"Namun, kami belum menghubungi keluarga yang tersisa untuk mengatur penguburan jenazah yang tidak diklaim," imbuhnya.

Pulau Hart telah mencatat lonjakan jumlah orang yang terkubur pada tahun 2020, dengan 2.666 orang.

Pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah ini hanya sekitar 1.200 orang.

Sejak awal 2021 hingga sekarang, 504 orang telah dimakamkan di Pulau Hart.

Artikel Terkait