Find Us On Social Media :

Pasien Covid-19 di India Dibiarkan Terbaring Telentang Karena Ratusan Dokter Juga Terinfeksi, Perawat Sampai Teriak, 'Apa yang Harus Kami Lakukan?'

By Mentari DP, Minggu, 9 Mei 2021 | 13:30 WIB

Krisis Covid-19 di India.

Intisari-Online.com - Lonjakan kasus virus corona (Covid-19) terus terjadi di bulan Mei 2021 ini.

Berdasarkan data dari Worldometers.info hingga Minggu (9/5/2021), total ada 21,9 juta kasus di India dnegan 238.000 orang tewas.

Pada hari Jumat (7/5/2021), ada 389.672 kasus dalam harian.

Baca Juga: Tsunami Covid-19 di India Bikin Kalang Kabut Seluruh Dunia, Bahkan Virus Mematikan Ini Sudah Masuk ke Tempat Paling Tinggi di Muka Bumi, 'Suara Orang Batuk di Mana-mana'

Krisis ini lantas membuat Kongres menuduh Pusat gagal dalam melindungi kehidupan orang-orang.

Mereka lantas mendesak untuk mengikuti saran para ahli dengan mengumumkan lockdown nasional setelah meningkatnya kasus infeksi virus corona baru.

Dilansir dari indianexpress.com pada Minggu (9/5/2021), Perdana Menteri Narendra Modi juga dituduh tidak melaksanakan tugasnya dengan benar.

Seperti anggaran vaksinasi dan memberlakukan isolasi mandiri yang ketat.

Lalu Drug Controller General of India (DCGI) telah menyetujui obat oral anti-Covid yang dikembangkan oleh DRDO bekerja sama dengan Laboratorium Dr Reddy untuk penggunaan darurat, kata Kementerian Pertahanan Union.

Uji klinis menunjukkan bahwa obat, 2-deoksi-D-glukosa (2-DG), membantu pemulihan lebih cepat pada pasien yang dirawat di rumah sakit, mengurangi ketergantungan oksigen tambahan.

Baca Juga: Indonesia Kecolongan Lagi! Kapal Asal India Ketahuan Bersandar di Riau, Kapten dan Seluruh ABK-nya Positf Covid-19, Langsung Bikin Satgas Riau Lakukan Hal Ini

Mahkamah Agung pada hari Sabtu juga membentuk Satuan Tugas Nasional (NTF) untuk menilai dan merekomendasikan kebutuhan dan distribusi oksigen ke negara bagian dan Wilayah Persatuan.

Kekhawatiran India makin kolaps dibarengi dengan laporan lebih dari 100 anggota staf medis di All-India Institute of Medical Sciences dinyatakan positif Covid-19.

Sebanyak 110 dokter dan staf perawat di sini dinyatakan positif terkena infeksi,.

Padahal mereka semua telah divaksinasi.

Berhubungan langsung dengan pasien Covid-19 yang membludak setiap hari mungkin menjadi alasan di balik begitu banyak dari mereka yang dinyatakan positif terinfeksi.

Kabar baiknya, India mendapat tambahan ventilator dari Kanada.

Sekitar 50 ventilator dan 25.000 vial Remdesivir tiba di bandara Delhi dari Kanada.

Oleh karenanya, pemerintah pusat didesak untuk memberikan lebih banyak vaksin ke Delhi.

Ini karena ibu kota India itu hanya memiliki 5-6 hari vaksinasi tersisa karena sekitar "1 lakh orang" mendapatkan vaksinasi setiap hari.

Kepala Menteri Arvind Kejriwal mengatakan bahwa ibu kota dapat menyelesaikan program vaksinasi dalam waktu 3 bulan jika Pusat memberikan dosis 80-85 lakh setiap bulan.

Soal kremasi, ada dugaan kasus kematian di India semakin besar.

Ini karena distrik Amritsar telah mencatat 283 kematian akibat Covid-19 di bulan April, menurut Departemen Kesehatan Punjab.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan India, Rupanya Israel Mengabaikan Covid-19 Malah Aman-aman Saja Bahkan Dianggap Negara Paling Berhasil Berantar Covid-19 dengan Vaksin, Apa Rahasianya?

Meskipun angka resmi ini mencakup daerah pedesaan dan perkotaan di kabupaten tersebut, dua krematorium utama di kota Amritsar telah mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan.

Di mana di bulan April ini menunjukkan tingkat kematian yang jauh lebih tinggi.

Petugas urusan di tempat kremasi Shivpuri dekat Kuil Durgiana dan tempat kremasi Shahidan dekat Gurudwara Baba Deep Singh di kota tersebut mengatakan bahwa total kremasi telah lebih dari 1.000 pada bulan April.

Kondisi di rumah sakit tak kalah mengkhawatirkan.

Pukul 10.45 pagi, di samping pintu gerbang dengan jeruji besi, ambulans diparkir dengan pintu terbuka.

Di dalam, pasien Covid terbaring telentang, masker oksigen di wajahnya.

Di sebelahnya adalah istrinya, tangannya menggenggam tangannya. Selama lima menit, hening, lalu di luar berteriak.

"Kemana kita akan membawanya?" tanya seorang anggota keluarga dengan marah.

“Apa yang dapat kami lakukan jika tidak ada tempat,” jawab seorang perawat.

Itulah kondisi terkini krisis pandemi virus corona di India.

Baca Juga: Negaranya Porak-poranda Hadapi Pasien yang Menumpuk, Pemerintah India Malah Minta Vaksin Covid Murah ke Negara-negara Maju, Tapi Langsung Ditolak Australia, Kenapa?