Intisari-Online.com - Yair Lapid, politisi yang partainya menempati posisi kedua dalam pemilihan Israel, telah berjanji untuk membatalkan jabatan perdana menteri.
Hal itu akan dilakoninya jika memang perlu membentuk koalisi guna menggulingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari kekuasaan.
Sekarang, setelah Netanyahu gagal membentuk koalisi, keterampilan politik dan ketulusan Lapid akan diuji.
Presiden, Reuven Rivlin, telah memberinya kesempatan untuk menyusun pemerintahan yang mungkin mengirim akan membuat Netanyahu menjadi pihak oposisi dan mengakhiri kemacetan politik Israel.
Partai Lapid, Yesh Atid (Ada Masa Depan), memenangkan 17 kursi dalam pemilihan, yang keempat di Israel dalam dua tahun.
Tetapi jalannya menuju kekuasaan terhambat oleh blok anti-Netanyahu, yang terdiri dari banyak partai kecil dengan agenda yang saling bentrok.
Beberapa elemen sayap kanannya memandang Lapid terlalu sayap kiri untuk memimpin pemerintahan alternatif.
Netanyahu sendiri melancarkan berkampanyenya head-to-head melawan Lapid, dan tak mau menganggapnya sebagai lawan yang enteng.