Penulis
Intisari-online.com - Aksi kelompok KKB yang kini dilabeli sebagai kelompok teroris membuat pemerintah Indonesia menurunkan pasukan terbaiknya.
Mereka adalah prajurit Yonif 315/Garuda atau dikenal sebagai pasukan setan, untuk menumpas KKB Papua.
Pasukan setan ini ternyata bukan pasukan elit sembarangan, pasalnya mereka sudah banyak mengalahkan pasukan sparatis.
Beberapa penumpasan kelompok sparatis yang pernah dilakukan pasukan setan antara lain, di Timor Timur, dengan Operasi Seroja.
Kemudian, bertigas di Daerah Operasi Militer alias DOM Aceh.
Selain itu belakangan, Pasukan Setan juga dilatih keras menjadi sniper, untuk bertempur hingga berpatroli di daerah hutan.
Kini, Satuan Tuga Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) ini diuji untuk menumpas KKB Papua.
Perlu diketahui, Pasukan Setan, ini juga menjalani latihan Pratugas Operasi Satgas Pamrahwan.
Mereka mendapat gemblengan selama satu bulan, sejak 27 Maret 2021 di Bandung.
Latihan keras, mereka diharapkan akan menjadi bekal untuk diberangkatkan ke Papua, dengan tingkat ancaman cukup tinggi.
Dengan prestasi yang moncer dan sudah terbukti diharapkan mereka mampu meredam KKB Papua.
Pada era G30S PKI, Pasukan berhasil menumpas sisa-sia PKI.
Kemudian, Pasukan Setan juga berhasil menumpas pemberentokan GAM di Aceh yang hampir sama dengan KKB Papua.
Hingga berhasil dalam menjalankan Operasi Seroja di Timor Timur.
Pengiriman KKB Papua memang bertujuan mempertebal pengamana di Papua, yang makin hari makin rawan dengan ancaman.
Meningkatnya kontak senjata dengan aparat keamanan Indonesia, hingga terbunuhnya beberapa aparat dan militer Indonesia.
Adapun pasukan setan yang dikirim ke Papua adalah sebanyak 400 personel.
Kodam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto memeriksa kesiapan Yonif 315/Garuda, pada Selasa (27/4).
Mayjen TNI Nugroho didampingi sejumlah pejabat Kodam Siliwangi.
Di markas Gunung Batu, ia disambut oleh Danrem 061/Surya Kancana Brigjen TNI Achmad Fauzi dan Komandan Yonif 315/Garuda Letkol Inf Aryo Priyo Utomo Sudojo.
Dalam kunjungannya itu, Pangdam Siliwangi sempat mendengar pemaparan dan kesiapan dari Danyonif 315/Garuda.
Pangdam Siliwangi langsung melakukan pemeriksaan keseluruhan, perlengkapan tempur, perorangan maupun perlengkapan satgas, yang akan dibawa ke Papua.
Pangdam III Siliwangi juga mengingatkan kepada seluruh Dankipur dan Danpos agar selalu memperhatikan anggota di daerah operasi.
Pangdam juga mengatakan, seluruh pasukan yang ikut terlibat dalam operasi di daerah rawan harus menjaga solidaritas dan nama baik satuan TNI.