Intisari-Online.com - Sebuah cuitan di Twitter menjadi viral.
"Pasukan elit angkatan laut DENJAKA sudah sampai di tanah Papua. Kekuatan 1Denjaka = 12 orang," tulisakun Twitter, @H4l1mun_D1n61n pada Sabtu (1/5/2021).
"Mempunyai kekuatan misterius yang bikin angkatan laut Amerika gemetaran."
Cuitan itu viral karena Denjaka bukanlah pasukan sembarangan.
Pasukan Denjaka atau Detasemen Jala Mangkaramerupakan pasukanelite Marinir TNI AL.
Tapi benarkah Denjakaditugaskan untuk menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kini telah dinyatakan sebagai teroris oleh pemerintah?
Dilansir dari kompas.com pada Minggu (2/5/2021) pagi, Kolonel Marinir Gugun Saeful Rachman membantah informasi tersebut.
Alasannya karenaDenjaka TNI AL itu adalah pasukan elite.
Selain itu, latihandan pergerakannya tidak dipublikasikan.
Jadi, tidak ada informasi yang bisa diketahui mengenai kegiatan pasukan elite itu. Termasuk apakah mereka ada di Papua atau tidak.
Sehingga sejauh iniGugun menyebut informasi itu adalah hoaks.
"Sejauh ini kami belum mendapat konfirmasi kalau (Denjaka) ke Papua."
"Yang mengetahui kegiatan Denjaka itu hanya prajurit dan gusti Allah yang maha tau," ujar Gugun.
Selain itu,Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakanDenjaka merupakan pasukan siluman yang semua pergerakannya tidak disebarkan.
Kekuatan Denjaka
Denjakaberdiri pada 4 November 1982 dengan nama Pasukan Khusus AL (Pasusla).
Awalnya, pasukan khusus ini dibentuk untuk menanggulangi ancaman aspek laut seperti terorisme, sabotase dan ancaman lain.
Perekrutan dari personel Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang dilatih beberapa aspek laut.
Karena perkembangan pasukannya begitu mumpuni, pada 12 November 1984 terbentuk nama Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).
Detasemen ini menjadi satuan antiteror di bawah komando pelaksana Korps Marinir untuk melaksanakan operasi antisabotase, antiteror aspek laut, Anti-bajak pesawat udara, perang kota/hutan/pantai/laut dan inteligen.
Denjaka memiliki moto "Satya Wira Dharma".
Pasukan ini menggunakan Seragam warna hitam dan memakai baret ungu.
Bahkan Denjakaberhasil membuat gentar pasukan-pasukan khusus lainnya termasuk Navy Seal dari AS.
Itu karena para anggota Navy Seal secara rutin melakukan latihan bersama Denjaka.
Dan mereka selalu dibuat geleng-geleng kepala mengingat latihan Denjaka tergolong ekstrem dan berbahaya.
Misalnya saja para personel Denjaka biasa melakukan latihan menembak sasaran dalam jarak dekat dan saling berhadap-hadapan menggunakan peluru tajam.
Lalu melakukan demo penerjunan dari udara untuk membebaskan teroris dengan cara terjun di atas atap gedung atau kapal kecil yang sedang melaju di tengah laut.