Intisari-Online.com - Dengan penarikan mundur Amerika Serikat dari Afghanistan, tampaknya fokus militer AS bergeser dari Timur Tengah ke konflik Kekuatan Besar yang berkembang pesat dengan Rusia dan China.
Tapi musuh Amerika di kawasan ini masih menjadi ancaman, terutama Republik Islam Iran.
Laporan Rand Corporation yang baru-baru ini diterbitkan merinci seberapa besar ancaman Iran di Timur Tengah, apa tujuannya, dan bagaimana ia akan berusaha mencapai tujuan itu.
Laporan itu tidak hanya mencantumkan Iran sebagai satu kesatuan.
Rincian penelitian Rand Corporation mengemukakan bahwa ancaman Iran sebenarnya adalah kekuatan tempur besar-besaran dengan jaringan puluhan ribu pejuang yang semua bersedia menjawab panggilan pemerintah Iran, Korps Pengawal Revolusi, atau Ayatollah sendiri.
Rand memecah jaringan menjadi empat kelas terpisah: Targeters, Deterrers, Stabilizer, dan Influencer.
Satu-satunya tujuan Targeters adalah membuat Amerika Serikat kehabisan tenaga dalam hal tenaga kerja, material, dan terutama uang.
Iran mendukung kelompok-kelompok tertentu hanya untuk terus menyerang pasukan Amerika di kawasan itu agar meningkatkan biaya pengerahan mereka.