Dan tak kalah pentingnya, kekuatan perlawanan gerilya Indonesia yang kuat dan mampu menggagalkan semua upaya Belanda untuk mengamankan pulau-pulau juga merupakan salah satu faktor itu.
Itu mengekspos kebijakan Den Haag sebagai kegagalan yang parah.
Baru pada saat itulah, ketika Belanda sendiri tampak menjadi ancaman terbesar bagi stabilitas dan ketertiban di Indonesia, yang dalam prosesnya mengancam dapat membayahakan kebijakannya, AS pun semakin menekan Belanda untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
Kebijakan AS tersebut termasuk kaitannya dengan Marshall Plan dan NATO.
AS menekan Belanda dengan mengancam akan menahan bantuan Marshall Plan Belanda jika Belanda tidak menyetujui kemerdekaan Indonesia. Marshall Plan sendiri dimaksudkan untuk membantu membangun kembali Eropa setelah PD II.
Perubahan kebijakan AS pun membuka jalan bagi terjadinya pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.
Setelah melalui Perundingan Roem Royen dan Konferensi Meja Bindar, penyerahan kedaulatan Belanda ke Republik Indonesia akhirnya dilaksanakan pada 27 Desember 1949.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari