Find Us On Social Media :

Dari Mati Listrik Total Hingga Tangki Retak, Ini 9 Kabar Terkini dari KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak di Perairan Bali

By Ade S, Kamis, 22 April 2021 | 06:48 WIB

Kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak saat melakukan latihan penembakan rudal di sisi utara Pulau Bali, Rabu (21/4/2021), pagi.

Intisari-Online.com - Kabar tentang KRI Nanggala-402 yang hilang kontak dan kemudian diduga tenggalam di perairan Bali pada Rabu (21/4/2021) menarik perhatian.

Apalagi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sampai memastikan bahwa pencarian KRI Nanggala-402 akan dilakukan semaksimal mungkin.

Beragam informasi pun kemudian menyusul seiring dengan kabar hilangnya KRI Nanggala-402.

Informasi tersebut termasuk dugaan lokasi KRI Nanggala-402 saat mulai menyelam hingga penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402, seperti dirangkum INTISARI berikut ini:

Baca Juga: BREAKING NEWS: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak saat Latihan Penembakan Rudal, Diduga Tenggelam di Palung Sedalam 700 Meter

 

1. Tumpahan minyak

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemhan), tumpahan minyak terlihat tepat di titik awal penyelaman KRI Nanggala-402.

"Pada pukul 07.00 WIB melalui pengamatan udara dengan helikopter, ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal menyelam," demikian pernyataan Biro Humas Kemhan, Rabu (21/4/2021) malam, seperti dilansir kompas.com.

Titik awal penyelaman yang dimaksud adalah di sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Bali.

Baca Juga: Baru Satu Bulan Kedigdayaan Indonesia di Laut Digembar-gemborkan Lewat Peristiwa Ini, Kini Malah Terancam Kembali 'Tenggelam' Seiring Kabar KRI Nanggala-402 Hilang Kontak

 

2. Blackout

Salah satu dugaan yang muncul terkait peristiwa hilang kontak dari KRI Nanggala-402 adalah terjadinya mati listrik total atau blackout.

"Kemungkinan saat menyelam statis terjadi black out sehingga kapal tidak terkendali dan tidak dapat dilaksanakan prosedur kedaruratan," demikian tertulis dalam keterangan yang dirilis oleh TNI AL, Rabu (21/4/2021).

Sebab seharusnya jika listrik tidak mati total, maka masih ada kemungkinan awak KRI Nanggala-402 untuk menekan tombol darurat sehingga dapat segera kembali ke permukaan laut.

Baca Juga: Tak Terdeteksi, Prancis Kirim Kapal Selam Nuklir Emeraude ke Laut China Selatan yang Siap Libas China Jika Diperlukan, Apa Tujuan yang Sebenarnya?

3. Tangki retak

Temuan tumpahan minyak juga menimbulkan sebuah dugaan terkait kondisi yang terjadi pada KRI Nanggala-402 sebelum akhirnya hilang kontak.

"Kemungkinan terjadi kerusakan tangki BBM (retak) karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI NGL-402," tulis laporan dari TNI AL.

Inilah juga pada akhirnya mulai dikaitkan dengan kondisi mati listrik total yang  diduga terjadi di KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Pantas Saja Ukraina Amat Waspada, Citra Satelit Ini Ungkap Ekspansi Besar-Besaran Rusia di Perbatasan Ukrainan, Sudah Bangun Kamp Militer Sebesar Ini

4. 53 orang

 

Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) menyebut bahwa jumlah personel yang berada di dalam KRI Nanggala-402 adalah 43 orang.

Rinciannya adalah 49 orang ABK, 1 komandan satuan, serta 3 orang personel persenjataan.

"Personel on board 53 orang (49 ABK, 1 komandan satuan, 3 personel arsenal). Komandan KRI Nanggala-402 atas nama Letkol laut (P) Heri Octavian, sudah menjabat satu tahun," demikian tulis Dispenal dalam keterangannya, Rabu malam.

Baca Juga: Jaga-jaga Perang Lawan China, Pantas India Pilih Perbanyak Kapal Selam daripada Kapal Induk, Rupanya Inilah Alasan yang Sebenarnya

5. Tenggelam di palung sedalam 700 meter

Koordinat tenggelamnya KRI Nanggala-402 berada tepat di sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Bali.

Dengan informasi terakhir yang didapat tersebut, maka diduga KRI Nanggala-402 berada di palung di kedalaman 700 meter laut Bali.

Dugaan tersebut tersebut terkait dengan waktu pertama kalinya KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak, yaitu pada Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.00 waktu setempat.

Baca Juga: 'Perang Kotor' Rusia untuk Hancurkan Inggris, Diam-diam Berencana Kirim Kapal Selam yang Mematikan, Targetkan Hal yang Sangat Penting Ini di Bawah Laut

6. Tenggelam saat latihan menembak rudal

KRI Nanggala-402 yang diduga tenggelam di perairan Bali sebenarya tengah melakukan simulasi penembakan rudal.

Penembakan rudal yang sesungguhnya sendiri rencanya baru akan dilakukan pada Kamis (22/4/2021).

Sebab, pada tanggal tersebut latihan akan secara resmi dihadiri oleh Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Yudho Margono.

Baca Juga: Dunia Dibikin Panik Saat Tahu China Punya Kapal Selam yang Bisa Angkut 48 Senjata Nuklir, Tetapi Pernyataan Angkatan Laut China Ini Malah Bikin Semua Orang Tertawa Mendengarnya

7. Sejak 1981, sebagai pengganti kapal Uni soviet

Kehadiran KRI Nanggala-402 pertama kali di Indonesia terjadi seiring kondisi kapal selam Indonesia pada periode akhir 1970an yang hanya menyisakan 1 kapal selam

Dipesan dari Jerman pada 1977, kapal selam dengan tipe 209/1300 ini selesai dibangun pada 1979 dan baru secara resmi masuk dalam daftar alutsista Indonesia pada 1981.

Pengadaan kapal selam KRI Nanggala-402 sendiri pada dasarnya tak lepas dari keinginan Indonesia untuk kembali memperkuat kekuatan laut pada 1981.

Baca Juga: Angkatan Laut China Menjadi yang Terbesar di Dunia dan Punya 350 Kapal, Kekuatan Militernya Memang Mengerikan tapi Belum Teruji di Pertempuran

8. Seluruh kapal pencari dikerahkan

Pencarian KRI Nanggala-402 akan dilakukan dengan mengerahkan segenap tenaga yang dimiliki oleh TNI.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun sudah menegaskan bahwa seluruh kapal milik TNI.

Khususnya kapal-kapal yang memiliki kemampuan mendeteksi benda di bawah permukaan laut akan dikerahkan.

Baca Juga: Tak Cukup Kerahkan Kapal Selam Nuklir ke Kutub Utara, Korea Utara Juga Kerahkan Pesawat Tempur ke Wilayah ES Ternyata Inilah Misinya

 

9. Dibantu Singapura, India, dan Australia

Selain mengerahkan seluruh kapal milik Indonesia, pencarian KRI Nanggala-402 juga akan melibatkan kapal-kapal dari negara asing.

 

Hal ini seiring dengan pengiriman distres ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison officer) oleh TNI AL. 

"Beberapa negara sudah merespons dan siap memberikan bantuan di antaranya adalah AL Singapura, AL Australia, dan AL India," tulis keterangan resmi dari Kemhan.

Baca Juga: Tanpa Sepengetahuan Dunia, Rusia Terdeteksi Kerahkan 3 Kapal Selam Nuklirnya Menuju Kutub Utara, Apa yang Mereka Rencanakan?