Penulis
Intisari-online.com - Seperti kita tahu Rusia telah membentuk aliansi militer dengan China.
Artinya kedua negara ini bekerja sama dalam hal militer untuk melindungi kepentingan bersama.
Saat ini China mungkin sedang menjaga ketat wilayah yang diklaimnya secara sepihak yaitu di Laut China Selatan.
Namun, baru-baru ini Rusia juga terekam sedang melakukan sesuatu yang sebenarnya nyaris tidak terdeteksi.
Yaitu mengerahkan kapal selam nuklirnya ke wilayah kutub utara.
Menurut 24h.com.vn, pada Sabtu (27/3/21), Rusia terdeteksi kirimkan kapal selam nuklirnya secara bersamaan ke wilayah es tersebut.
Menurut laporan, Rusia mengirimkan kapal itu pada tanggal 26 Maret.
Dikatakan bahwa, Rusia mengirimkan kapal itu dalam upaya untuk memamerkan kekuatan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah.
Kapal selam nuklir itu dikirim ke wilayah tersebut kemungkinan besar dalam rangka melakukan latihan.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah angkatan laut, tiga kapal selam nuklir yang dipersenjatai dengan rudal secara bersamaan muncul, memecahkan es yang tebal.
Kapal itu dipimpin Laksamana Nikolai Evmenov, Panglima Angkatan Laut Rusia, memberi tahu Panglima Tertinggi Angkatan Laut Rusia yang bersenjata.
Admiral Evmenov mengatakan lapisan es Arktik memiliki ketebalan sekitar 1,5 meter.
Kapal selam telah berkoordinasi untuk secara bersamaan memecahkan es, berhasil muncul.
Kapal selam menjaga jarak sekitar 300 meter dari satu sama lain.
Setelah muncul ke permukaan, para pelaut kapal selam itu turun dan memberi isyarat salam.
Angkatan Laut Rusia belum merilis nama-nama kapal selam nuklir yang ikut serta dalam latihan militer di Kutub Utara.
Kementerian Pertahanan Rusia kemudian merilis video dari tiga kapal selam yang muncul secara bersamaan.
Kompleksitas latihan angkatan laut Rusia baru-baru ini untuk menguji kemampuan tempur di garis lintang tinggi di utara, kata Presiden Rusia Vladimir Putin setelah mendengar laporan dari Panglima Tertinggi Evmenov.
Putin menyebutkan bahwa pelaut kapal selam, pilot yang mengemudikan pesawat angkut militer, pesawat tempur serta unit senapan bermotor di Kutub Utara.
Mereka telah meningkatkan pelatihan tempur mereka di lingkungan yang keras.
Putin menekankan bahwa pengembangan Far North harus dilanjutkan demi keamanan Rusia.