Find Us On Social Media :

Padahal Berada di Wilayah Indonesia, Tetapi Diambil Alih Amerika, Ternyata Ini Awal Mula Tambang Emas Freeport Bisa Berada di Tangan Amerika

By Khaerunisa, Minggu, 18 April 2021 | 21:30 WIB

Areal tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Grasberg, Timika, Papua.

Baca Juga: Dampak Hasil Konferensi Meja Bundar: Penyelesaian Masalah Irian Barat yang Ditunda Hampir Membuat Indonesia Jadi Lautan Darah, Soekarno Siapkan Pasukan untuk Berperang Gempur Belanda

Mengutip VOAnews, Keterlibatan Freeport di Indonesia berawal dari masa pemerintahan Suharto, yang menandatangani lebih dari 250.000 hektar wilayah Papua Barat pada tahun 1967.

Freeport adalah perusahaan asing pertama yang menandatangani kontrak dengan pemerintah Indonesia baru saat itu.

Karena sebagian dari sejarah itu, Freeport kemudian menjadi pemberi kerja tunggal terbesar di seluruh Indonesia.

Selain itu, perusahaan menikmati hubungan khusus yang rumit sebagai "organisasi kuasi-negara untuk Jakarta," seperti yang dirinci Inside Indonesia, selama era Suharto, tetapi hubungan itu mendingin di bawah presiden-presiden yang dipilih secara demokratis, kata VOANews.

Baca Juga: Hasil Perjanjian Roem-Royen Dekatkan Langkah Indonesia Peroleh Pengakuan Kedaulatan Belanda, Inilah Sosok yang Pimpin Delegasi Indonesia dalam Perundingan Ini

Di awal masa orde baru, ekonomi Indonesia terbilang masih karut-marut. Meletusnya peristiwa G30S dan huru-hara di sejumlah daerah pasca-peralihan kekuasaan membuat situasi ekonomi tidak stabil.

Salah satunya adalah inflasi yang mencapai 600-700 persen yang ditandai dengan meroketnya harga kebutuhan pangan.

Pembangunan infrastruktur pun terhenti saat itu. Karenanya, Presiden Soeharto bergerak cepat melakukan stabilisasi ekonomi, termasuk membuka keran investasi bagi Freeport.

Mengutip Kompas.com, Penandatanganan kontrak kerja dengan pemerintah Indonesia untuk penambangan tembaga di Papua Barat tersebut dilakukan di Departemen Pertambangan Indonesia.