Find Us On Social Media :

Dampak Hasil Konferensi Meja Bundar: Penyelesaian Masalah Irian Barat yang Ditunda Hampir Membuat Indonesia Jadi Lautan Darah, Soekarno Siapkan Pasukan untuk Berperang Gempur Belanda

By Khaerunisa, Jumat, 16 April 2021 | 15:35 WIB

Bung Karno. (Ilustrasi) Dampak Hasil Konferensi Meja Bundar: Penyelesaian Masalah Irian Barat yang Ditunda Hampir Membuat Indonesia Jadi Lautan Darah, Soekarno Siapkan Pasukan untuk Berperang Gempur Belanda

Intisari-Online.com - Dampak hasil konferensi meja bundar salah satunya membuat pertumpahan darah Indonesia-Belanda hampir kembali terulang karena penundaan penyelesaian Irian Barat yang berlarut-larut oleh Belanda.

Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan pada pada 23 Agustus-2 September 1949 di Den haag, Belanda, pada akhirnya berhasil mencapai kesepakatan.

Salah satunya tentang masalah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.

Namun, untuk mencapai seluruh kesepakatan KMB, Indonesia dan Belanda melalui proses negosiasi yang alot.

Baca Juga: Diplomasi Selesaikan Konflik Indonesia-Belanda, Sosok Ini Dikenal Jadi Ujung Tombaknya, Pimpin Perundingan dengan Belanda hingga Lakukan Diplomasi Beras ke India

Beberapa masalah yang sulit mencapai titik temu yaitu soal pembentukan Uni Indonesia-Belanda dan utang Hindia Belanda.

Kedua masalah tersebut akhirnya berhasil mencapai kesepakatan. Bahwa akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda, di mana dalam Uni itu Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dan kedudukan Indonesia dan Belanda sederajat.

Sementara soal utang Hindia Belanda, disepekati Indonesia akan mengembalikan semua milik Belanda dan memabayar utang-utang Hindia Belanda sebelum tahun 1949.

Namun, masalah Irian Barat akhirnya hanya mencapai penundaan. Disepakatinya pembahasan masalah tersebut akan dilakukan setahun kemudian rupanya menyebabkan konfrontasi Indonesia-Belanda selanjutnya.