Koin itu kemudian ditentukan berasal dari suatu tempat di Yaman dan dicetak pada 1693, dua tahun sebelum penyergapan kapal Fancy terhadap kapal Muslim India terjadi.
Koin itu lalu digabungkan dengan koleksi 10 koin lainnya dari periode yang sama di Massachusetts dan 3 lainnya di Rhode Island, serta 2 koin lainnya dari Connecticut.
Sarah Sportman, arkeolog dari Connecticut AS mengatakan ke Newport Daily News, koin Arab yang ditemukan di situs pertanian abad ke-17 ini menunjukkan beberapa kru bajak laut kapal Fancy yang dipimpin Kapten Every menetap di New England.
Kemudian Jim Bailey dalam makalah terbarunya di jurnal American Numismatic Society menerangkan, Kapten Every diyakini berlayar secara aman ke Amerika dengan menyamar sebagai pedagang budak.
Baca Juga: Maritime Salvage Law, Cara 'Legal' Menjadi Bajak Laut dan Memiliki 'Kapal Hantu' Sendiri
Melansir Ancient Origins, ketika Kapten Every tiba di Bahamas, dia mengunjungi pulau Reunion Perancis dan membeli beberapa budak kulit hitam untuk meyakinkan penampilannya sebagai pedagang budak.
Bajak laut paling kejam di dunia ini kemudian mengganti nama kapalnya dari Fancy menjadi Sea Flower, lalu berlayar ke utara di sepanjang pesisir Timur dengan hampir 40 lebih budak.
Ia tiba di Newport, Rhode Island, AS pada 1696.
(*)