Lalu para wanita di kapal itu mereka perkosa sebelum kembali ke Bahama, surganya para bajak laut.
Kebrutalan Kapten Henry Every sebagai bajak laut paling kejam di dunia dengan cepat menyebar dan sampai ke telinga Raja Inggris William III.
Atas tekanan besar dari raksasa perdagangan India dan East Indie Company, Raja William III membuka sayembara dengan hadiah besar bagi siapa pun yang berhasil menangkap Kapten Every serta awak kapalnya.
“Kalau Anda cari di mesin pencari Google (kata kunci) ‘buron pertama di dunia’ maka akan muncul Every sebagai hasilnya,” kata Bailey dikutip dari AP.
Namun, para sejarawan hanya mengetahui Kapten Every berlayar ke Irlandia pada 1696, dan sejak itu jejaknya menghilang.
Temuan koin Arab yang ditemukan Bailey dan penemuan lainnya menjadi bukti bajak laut paling kejam itu dan krunya pertama kali pergi ke AS, dengan menghabiskan barang jarahan mereka dalam pelarian.
Sebelumnya, koin serupa ditemukan Bailey pada 2014 di Sweet Berry Farm di mana dia mengira benda itu berasal dari Spanyol atau dicetak oleh Massachussetts Bay Colony.
Akan tetapi ketika lumpur yang menutupi logam itu diseka olehnya, Bailey baru menyadari ada teks Arab di koin.