Find Us On Social Media :

Hati-hati, Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus Tidak Boleh Makan Berlebihan Saat Buka Puasa

By Mentari DP, Jumat, 2 April 2021 | 12:30 WIB

Penderita penyakit refluks gastroesofagus tidak boleh makan berlebihan saat buka puasa.

 

Intisari-Online.com - Tidak terasa, sebentar lagi kita akan memasuki bulan puasa.

Salah satu momen yang ditunggu saat bulan puasa tentunya adalah buka puasa.

Ketika kita buka puasa, umumnya sebagian besar orang melakukan 'balas dendam'.

Baca Juga: Awas, Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus Tidak Boleh Tidur Setelah Sahur

Maksudnya mereka akan makan dan minum sebanyak-banyaknya, mengingat telah berpuasa lebih dari 13 jam dalam sehari.

Namun, faktanya kebiasaan makan berlebihan saat buka puasa ini bisa mendatangkan berbagai masalah kesehatan.

Ini karena lambung tidak akan sanggup menampung semuanya sekaligus.

Lagi pula, makan berlebihan saat buka puasa bisa menyebabkan gangguan kesehatan.

Apa sajakah?

Rasa begah (tidak nyaman di perut)

Ketika kita mengonsumsi makanan dua kali lipat atau lebih dari biasanya, lambung akan mengembang seperti balon.

Baca Juga: Salah Kaprah, Ternyata Berpuasa Baik Bagi Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus

Sebagai akibatnya, perut bisa terasa begah atau tidak nyaman karena menjadi melar melebihi kapasitas normalnya.

Lama atau tidaknya durasi rasa tidak nyaman itu umumnya bergantung pada jenis makanan yang kita konsumsi.

Makanan berlemak dan kaya serat akan lebih sulit untuk dicerna dibanding jenis makanan lainnya.

Akibatnya, perut akan merasa tidak nyaman lebih lama. 

Penyakit refluks gastroesofagus atau GERD

Ketika lambung diisi terlalu banyak makanan, tidak mustahil bahwa makanan tersebut bisa menekan diafragma.

Kondisi ini dapat membuat kita mengalami sesak napas dan napas yang dangkal.

Lambung yang kepenuhan juga bisa memicu makanan yang kembali naik ke esofagus atau kerongkongan.

Inilah yang dikenal dengan penyakit refluks gastroesofagus atau GERD.

Salah satu gejala GERD adalah heartburn atau lebih dikenal dengan istilah nyeri ulu hati.

Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit atau panas seperti terbakar yang muncul pada dada dan bisa menjalar hingga ke leher.

Baca Juga: Daftar Buah yang Baik Bagi Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus

Muntah

Ketika lambung tidak sanggup lagi menampung makanan yang terlalu banyak, bukan tidak mungkin bila akan dipaksa keluar oleh tubuh lewat muntah.

Ini disebabkan oleh aktivitas lambung yang terlalu berat dalam mencerna makanan.

Cepat mengantuk

Bila mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat maupun gula ketika buka puasa, kita akan mudah mengantuk.

Aktivitas pun akhirnya bisa terganggu, misalnya jadi malas ikut tarawih.

Berat badan naik

Jika berniat menjadikan bulan Ramadhan untuk menurunkan berat badan, kuncinya adalah jangan makan berlebihan saat buka puasa!

Meski sangat lapar ketika waktu buka puasa tiba, jangan kalap dan tetaplah jaga pola makan.

Makan atau minum banyak boleh. Tapi jangan berlebihan.

Khususnya bila ada menderita penyakit refluks gastroesofagus atau GERD.

(kompas.com)

Baca Juga: Tips Bagi Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus di Bulan Puasa