Pada tanggal 4 November, PBB mengancam Inggris dengan sanksi jika ada korban sipil dari pemboman udara Inggris terhadap sasaran di Mesir.
Ini menyebabkan guncangan ekonomi pada minggu pertama November 1956 sehingga Inggris merugi puluhan juta pound dan terpaksa mendevaluasi mata uangnya.
Khawatir bahwa operasi militer telah dimulai tanpa sepengetahuannya, Presiden AS Eisenhower menekan Dana Moneter Internasional untuk menolak bantuan keuangan dari Inggris.
Dengan sedikit pilihan Perdana Menteri Inggris Anthony Eden dengan enggan menerima gencatan senjata yang diusulkan PBB.
Berdasarkan Resolusi 1001 pada 7 November 1956, PBB mengerahkan pasukan darurat (UNEF) penjaga perdamaian ke Mesir untuk menghentikan konflik.
Krisis berdampak serius pada hubungan internasional Inggris.
Eisenhower menganggap Suez penindasan brutal Uni Soviet atas pemberontakan di Hongaria.
Beberapa bekas jajahan Inggris yang waktu itu baru merdeka setuju.