Intisari-online.com - Belakangan terusan Suez menjadi perbincangan seluruh dunia, setelah sebuah kapal terdampar di wilayah itu.
Menurut laporan, kapal kontainer Ever Given, macet satu hari.
Hal inipun membuat terusan Suez harus diblokir untuk sementara karena terhadang oleh kapal itu.
Akibatnya, banyak sektor di seluruh dunia ternyata ikut menanggung dampaknya.
Menurut 24h.com.vn, pada Sabtu (27/3/21), pemerintah di banyak negara di dunia, para ahli, organisasi bisnis, telah memperingatkan banyak dampak negatif yang dapat terjadi dari kapal kontainer Ever Given milik Shoei Kisen KK, perusahaan Jepang.
Menurut berita pada 27 Maret dari Stuff news (Selandia Baru).
Dalam jangka pendek, pergerakan lalu lintas barang melalui Terusan Suez melambat secara serius.
Pada 26 Maret, lebih dari 200 kapal menunggu untuk melewati kanal.
Secara khusus, beberapa kapal harus mengubah arah dan lebih dari 100 kapal masih berlayar melalui jalur air sehingga mereka terus menunggu, menurut perusahaan data Refinitiv.
Menurut perhitungan perusahaan data berita dan pengiriman Lloyd, karena kejadian ini, setiap jam, 400 juta dollar AS kargo diblokir.
Bahkan setelah masalah terselesaikan, kemacetan dapat terus berlanjut karena serbuan kapal yang memasuki kanal.
Selanjutnya, dari Gedung Putih, Sekretaris Pers Jen Psaki mengatakan, pemerintah AS sampai ikut memperhatikan.
"Pasar energi dapat terpengaruh karena Terusan Suez adalah jalur transportasi minyak dua arah yang penting," katanya.
"Kami akan terus memantau situasi pasar dan bereaksi dengan tepat bila diperlukan," imbuhnya.
Analis Toril Bosoni menunjukkan, Terusan Suez adalah tempat untuk mengangkut lebih dari 10% dari total barang dunia.
Dimana minyak merupakan bagian penting (sekitar 1,74 juta barel/hari). Kejadian ini akan mempengaruhi pengangkutan gas dan minyak dari Timur Tengah ke Eropa.
Di Singapura, Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung memperkirakan bahwa operasi pelabuhan negara pulau itu juga bisa terganggu akibat dampak kemacetan di Suez.
Dalam jangka panjang, pakar Marcus Baker, pemimpin perusahaan Marine & Cargo dari grup pialang asuransi Marsh, mengatakan bahwa penundaan tersebut dapat menyebabkan klaim asuransi yang besar.
Kapal seperti Ever Given biasanya dilindungi dengan kompensasi mulai dari 100 juta dollar AS hingga 200 juta dollar AS.
Kapten Nick Sloane, yang saat ini menjadi ahli penyelamat marinir, telah memimpin upaya penyelamatan kapal pesiar Costa Concordia pada tahun 2012.
Memprediksi, paling cepat, proses penyelamatan kapal kontainer kali ini juga memakan waktu hingga seminggu.
Jika tidak, dia memperkirakan, insiden itu bisa memakan waktu berminggu-minggu, membutuhkan mobilisasi 300 tongkang untuk membawa 20.000 kontainer kargo dari kapal Ever Given.
Belum lagi, Nick Sloane memperingatkan resiko kapal bisa mengalami masalah struktural jika habis dalam waktu yang lama.