Find Us On Social Media :

Kecepatannya Kalahkan Kereta Api Supercepat Jepang Jadi Nomor Satu di Dunia, Ini Fakta Kereta Api Supercepat China, Pernah Alami Insiden Mengerikan

By Khaerunisa, Minggu, 21 Maret 2021 | 09:00 WIB

(ilustrasi) kereta api supercepat China

Baca Juga: Datang Jauh-Jauh Dari Jepang Untuk Melatih Tentara Indonesia, Master Karate Ini Malah Langsung Tumbang Saat Tanding dengan Pelatih Silat Indonesia Ini, Sekali Hajar Langsung KO

5. Kementerian Perkeretaapian terlibat dalam beberapa proyek gila

Meskipun secara resmi dibubarkan di Kementerian Perhubungan pada tahun 2011, namun departemen kereta api Tionrkok memiliki reputasi untuk terlibat dalam beberapa proyek rekayasa gila.

Pada 2015, Beijing mengumumkan keinginannya untuk menghubungjan China ke Nepal dengan kereta api.

Tapi, rencana itu masih tidak lebih gila dari rencana sebelumnya. Pada 2014, Beijing memutuskan ingin membangun jalur yang menghubungkan China ke Amerika Serikat.

Jika benar-benar terjadi, jalur kecepatan tinggi yang diusulkan tersebut akan menjadi yang terpanjang di dunia, melintasi empat negara (CHina, Rusia, AS, dan Kanada).

Termasuk terowongan kereta bawah laut terpanjang di dunia yang menghubungkan Rusia dan Alaska.

Namun, bahkan dengan kecepatan tinggi, perjalanan akan memakan waktu 2 hari.

Baca Juga: Dari Posisi Tidur Hingga Cara Memasak, Inilah 6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Datangkan Masalah Kesehatan, Waspadai!

6. Pernah terjadi insiden mengerikan

Kereta peluru China terkenal aman dan mulus, hingga penumpang hampir tidak merasa bergerak sama sekali.

Namun, pada 2011, sebuah insiden terjadi, yaitu ketika sambaran petir yang dahsyat berhasil sebuah kereta di luar kota Wenzhou, membuat kereta korslet.

Awalnya, tidak ada penumpang terluka dari insiden tersebut.

Kemudian insiden itu menyebabkan kereta macet, dan saat pengemudi mencoba menghidupkannya kembali, kereta kedua menabrak bagian belakangnya dengan kecepatan tinggi.

Peristiwa itu membuat empat gerbong meluncur dari jembatan ke air di bawahnya. Dan saat layanan darurat mencapai lokasi, 40 orang tewas dan 200 luka-luka.

Mayat baru terus berjatuhan dari kereta selama operasi penyelamatan, menciptakan pemandangan mengerikan bagi para saksi.