Intisari-Online.com - Kematian lima jurnalis Australia yang kontroversial menjadi salah satu sejarah Timor Leste selama diinvasi oleh Indonesia.
Kasus pembunuhan jurnalis yang dijuluki sebagai 'Balilo Five' itu masih menyisakan misteri, menjadi hutang penegakan keadilan bagi para korbannya.
Mengutip smh.com.au (16/10/2020), kurang lebih empat puluh lima tahun yang lalu, pada 16 Oktober 1975, lima jurnalis yang berbasis di Australia dekat kota Balibo melaporkan invasi Indonesia yang akan datang ke Timor Portugis.
Mereka adalah Gary Cunningham, Brian Peters, Malcolm Rennie, Greg Shackleton dan Tony Stewart.
Dikatakan, militer Indonesia, khususnya Yunus Yosfiah dan Cristoforo da Silva, membunuh para pemuda ini untuk mencegah mereka menyebarkan informasi tentang invasi tersebut.
Meski begitu, tidak ada yang dimintai pertanggungjawaban atas pembantaian jurnalis tersebut.
Sementara pemerintah Australia dicurigai menyembunyikan fakta tentang kasus tersebut untuk menghindari menyinggung Indonesia karena kekhawatiran akan dampak ekonomi atau politik.
Menurut Susan Connelly, penyelenggara Forum Keadilan Laut Timor, melalui tulisannya di The Sydney Morning Herald (16/10/2020), dokumen yang relevan ditolak untuk dibuka pada publik Australia, mengabaikan aturan tiga puluh tahun deklasifikasi dokumen yang biasanya.