Penulis
Intisari-Online.com – Apa yang Anda lakukan ketika memasak nasi, terutama dengan rice cooker?
Ada yang menambahkan daun salam, daun pandan, bahkan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, hingga teri.
Selain nasi bercitra rasa lebih harum, nasi yang dimasak dengan bumbu-bumbu pun menjadi lebih enak disantap.
Beberapa waktu yang lalu sebuah unggahan video tentang tips memasak nasi yang harum viral di Twitter.
Dalam video tersebut dijelaskan proses memasak nasi seperti biasa, namun kemudian ditambahkandengan sebungkus agar-agar bubuk.
Dengan cara memasak tersebut, diklaim nasi bisa lebih harum.
Pengunggah @txtdrkuliner mengunggah video yang berasal dari Tiktok @jktfoodhunting.
Hingga Selasa siang, twit tersebut telah disukai lebih dari 23.600 kali dan dibagikan ulang lebih dari 4.500 kali.
Bagaimana penjelasan ahli gizi?
Kandungan serat
Dokter sekaligus ahli gizi komunitas dr Tan Shot Yen menjelaskan pada dasarnya mencampurkan agar-agar bubuk ke dalam nasi putih bisa dilakukan.
Hal itu telah dilakukan sejak lama. Dia menjelaskan nasi sudah biasa dicampur dengan bahan-bahan lainnya.
"Masalahnya bukan boleh atau tidak. Sebab nasi pun bisa dicampur macam-macam. Ditambah santan jadi nasi uduk atau nasi liwet. Ditambah rempah jadi nasi kebuli," katanya pada Kompas.com, Selasa (16/3/2021).
Dengan menambah agar-agar dianggap akan menambah kandungan serat.
Tapi, menurut Tan itu tidak sepenuhnya benar.
"Agar-agar cuma sebatas serat larut. Tidak ada serat tidak larutnya," kata Tan.
Dia menjelaskan, agar-agar bubuk adalah produk ultra proses dan hanya serat larut.
Sehingga tidak bisa menggantikan sumber alam yang dibutuhkan manusia.
Nasi putih dan diabetes
Tan justru lebih menyoroti mengenai kandungan gizi pada nasi putih.
"Ada masalah dengan nasi putih. Ada studi yang mengaitkan nasi putih 3 kali sehari dengan risiko diabetes," tuturnya.
Menurut studi tersebut, konsumsi nasi putih yang tinggi dikaitkan dengan risiko diabetes 20 persen lebih tinggi (95 persen, CI 3 persen hingga 41 persen) dibandingkan dengan konsumsi beras rendah.
Namun, perkiraan risiko berbeda menurut wilayah, dengan risiko 65 persen lebih tinggi untuk konsumsi beras tinggi versus rendah di Asia Selatan dan tidak ada hubungan substansial di China.
Makanan sehat
Disinggung mengenai makanan yang sehat, dalam satu porsi makan perlu berisi makanan pokok, sayuran, lauk-pauk, dan buah-buahan.
Selain itu agar lebih sehat perlu juga minum air putih delapan gelas sehari, melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, dan cuci tangan menggunakan sabun.
"Pangan sehat itu komprehensif. Buat sehat pun nggak cuma urusan makan saja," jelasnya.
Dia juga mengatakan gizi seimbang tidak hanya fokus pada makanan yang mengandung serat.
Meskipun di sisi lain, orang Indonesia masih banyak yang mengonsumsi makanan rendah serat.
"Orang Indonesia rendah serat. Parah," kata Tan.
Tan menjelaskan orang dewasa sehat memerlukan 28-34 gram serat per hari.
Karena itu dianjurkan mengonsumsi sayur dan buah 3-5 porsi per hari untuk bisa memenuhi kandungan serat yang dibutuhkan. (Nur Fitriatus Shalihah)
Baca Juga: Nasi Sering Basi di Dalam Rice Cooker, Ternyata Ini yang Jadi Penyebabnya, Sepele Banget!
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari