Find Us On Social Media :

Mampu Luluh Lantakkan Rusia dalam 20 Menit dan China dalam 30 Menit, Inilah Rudal Hipersonik Baru Amerika yang Mampu Melesat 20 Kali Kecepatan Suara, Joe Biden di Atas Angin!

By Mentari DP, Kamis, 18 Maret 2021 | 13:45 WIB

Ilustrasi rudal hipersonik.

Intisari-Online.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendapat kritik tajam karena jarang muncul di depan publik.

Namun sepertinya itu tidak menghentikan rencana Biden.

Bahkan baru-baru ini, Presiden berusia 78 tahun itu  memberikan tantangan ke China dan Rusia dengan menampilkan rudal hipersonik mutakhir AS.

Baca Juga: Terkenal Miliki Paras Tampan dan Kaya Raya, Ternyata Pangeran Harry Jago Terbangkan Heli Tempur dan Kerap Jalankan Misi Berbahaya, Bahkan Nyaris Diculik Taliban!

Di mana rudal itu mampu melakukan perjalanan 20 kali kecepatan suara atau lebih dari 15.000 mil per jam.

Artinya jika diluncurkan, maka rudal itu bisa mencapai Moskow dalam waktu kurang dari 20 menit dan Beijing dalam setengah jam.

Tetapi seorang analis militer telah memperingatkan bahwa pengembangan persenjataan berteknologi tinggi semacam itu membawa serta risiko yang mengerikan.

Misalnya kesalahan perhitungan yang dahsyat.

Hingga saat ini, banyak yang beranggapan bahwa Rusia dan Vladimir Putin memiliki keunggulan dalam hal persenjataan hipersonik.

Baca Juga: Lakukan Teror ke Taiwan, Militer China Ketahuan Bisa Menyerang Kapan Saja, Bikin Menham Taiwan Langsung Hubungi Joe Biden dan Minta Tolong Ini, Maukah Amerika Membantu?

Namun, tes yang akan segera dilakukan dari Rapid Response Weapon (ARRW) yang diluncurkan oleh Udara AGM-183A merupakan indikasi yang jelas bahwa AS mampu mengejar ketertinggalan.

Dilansir dari express.co.uk pada Kamis (18/3/2021), sebuah rilis yang dikeluarkan oleh Angkatan Udara AS mengatakan uji terbang pendorong pertama (BTF-1) diharapkan bisa dilakukan dalam 30 hari ke depan.

Nantinya rudal uji dikirim ke Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California dan telah dimuat pada pembom Stratofortress b-52H.

Saat ini, para analisis telah berjuang untuk uji darat pra-penerbangan dan pemeriksaan untuk mendapatkan sertifikasi untuk penerbangan tersebut.

“Kendaraan uji BTF-1 telah selesai dan sedang dikembangkan melalui pengujian darat untuk memverifikasi kesiapannya untuk terbang," kata Brigadir Jenderal Heath Collins, Pejabat Eksekutif Program Angkatan Udara untuk Senjata.

“Tim telah berhasil menyelesaikan temuan teknis yang tidak biasa dalam sistem senjata yang pertama kali ada."

“Kami telah meminimalkan penundaan jadwal sambil mempertahankan fokus laser pada kekakuan teknik."

Baca Juga: Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021: Dikenal Sebagai Negara Bulu Tangkis, Lihat Sederet Rekor Mentereng Para Atlet Indonesia, Ganda Putra Paling Berjaya!

“BTF pertama kami akan dilakukan dalam 30 hari ke depan, diikuti oleh beberapa penerbangan uji coba tambahan dan penguat tambahan pada akhir tahun.”

Angkatan Udara AS mengatakan bahwa proyek ini akan memanfaatkan teknologi mutakhir.

Di mana tujuannya menciptakan sebuah hipersonik konvensional kepada militer AS di awal tahun 2020-an.

Sebelumnya, pada tahun 2019, Presiden Putin mengatakan bahwa negaranya adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki rudal hipersonik, yang menurutnya dapat dilengkapi dengan muatan nuklir.

Salah satunya adalah rudal hipersonik Avangard yang digadang-gadang disebut sebagai Rudal Kiamat.

Baca Juga: 17 Tahun Dinyatakan Hilang Pasca Tsunami Aceh, Mendadak Pria yang Diduga Polisi Ini Ditemukan Dalam Kondisi Tak Terduga, 'Selama Ini Ada di Rumah Sakit Jiwa'