Find Us On Social Media :

Bukan Lagi Soal Sengketa Laut China Selatan, Amerika dan China Kemungkinan Bakal Menuju Perang Besar Gegara Taiwan, Ajak Sekutu Bangun Kapal Selam Nuklir Senilai Rp316 Triliun

By Mentari DP, Minggu, 14 Maret 2021 | 12:30 WIB

Konflik antara China dan Taiwan.

Intisari-Online.comChina benar-benar memegang janjinya untuk menjaga Laut China Selatan dari invasi negara asing.

Hal ini langsung membuat Amerika Serikat (AS) bergerak.

Dilansir dari express.co.uk pada Minggu (14/3/2021), AS dan sekutunya dilaporkan menggelontorkan miliaran dolar untuk membangun kapal selam baru.

Baca Juga: Puluhan Tahun Hidup dalam Kemiskinan, Puluhan Warga di Desa Ini Mendadak Kaya Raya Setelah Temukan 'Gunung Emas', Nekat Menggali Tanah di Lokasi Terpencil Ini

Tujuannya untuk mencegah China menginvasi Taiwan.

Pergerakkan AS itu terjadi ketika seorang komandan senior angkatan laut AS memberikan peringatannya.

Dia berkata bahwa China berusaha untuk melakukan reunifikasi dengan Taiwan dalam enam tahun ke depan.

China memang masih menganggap negara pulau itu sebagai bagian dari wilayah kedaulatan mereka.

Dan secara konsisten China memperingatkan Taiwan bahwa setiap upaya untuk mendeklarasikan kemerdekaan akan mengarah pada tindakan militer.

Baca Juga: Korea Utara Tak Bisa Berkilah Lagi, Rekaman Satelit Ini Bongkar Tindakan Ilegalnya Bikin Bahan Utama Senjata Nuklir, Mendadak Keluarkan Asap di Atasnya

Diketahui wilayah Taiwan dan China hanya dipisahkan oleh hamparan laut.

Namun laut itu cukup luas dengan lebar 100 mil dan memiliki kedalaman sekitar 230 kaki.

Artinya untuk berpatroli di wilayah perbatasan itu, cukup menggunakan kapal selam.

Walau begitu, untuk menginvasi pulau itu, China perlu mengamankan kendali atas udara dan laut.

Oleh karenanya, AS dan sekutunya berharap dengan membangun kapal selam baru yang cukup, mereka dapat mencegah militer China menguasai laut tersebut.

Sebagai bagian dari strategi pertahanan barunya, AS menginvestasikan 22 miliar US Dollar (Rp316 triliun) untuk pembangunan tahap kelima dari kapal selam serang bertenaga nuklir kelas Virginia.

Australia menambahkan 12 lagi dari enam kapal selam yang sudah beroperasi.

Sementara Jepang memiliki kapal selam serang kelas baru dalam produksi.

 

Baca Juga: Guna Menghancurkan China, Media Bocorkan Amerika Incar 2 Pulau Sengketa Ini Untuk Diubah Menjadi Pangkalan Rudal, Dikecam Rusia Habis-habisan!

Korea Selatan juga telah memulai program pembangunan kapal selam tiga fase.

Untuk Taiwan sendiri, mereka telah berkomitmen untuk membangun delapan kapal selam baru untuk menambah empat kapal selam yang saat ini dimilikinya dengan biaya 16 miliar US Dollar.

Disebutkan bahwa kapal diesel-listrik baru yang pertama itu akan beroperasi pada tahun 2025.

"PLA (Tentara Pembebasan Rakyat China) percaya bahwa untuk melawan Taiwan, mereka perlu memiliki kontrol udara dan laut," kata Andrew Krepinevich, mantan pejabat senior Pentagon.

"Tapi AS dan sekutunya tidak berpikir seperti itu."

"Menurut mereka, kapal selam bisa memainkan peran penting dalam menyangkal PLA kontrol laut yang diyakini dibutuhkannya."

Baca Juga: Bukan Amerika, Ternyata Justru Prancis yang Nekat Menyerang China di Laut China Selatan dengan Bermodal Kapal Perang Canggih Ini, Seperti Apa Kehebatannya?