Find Us On Social Media :

Menguak Penjara Penghukuman Imigran Australia di Papua Nugini, Satu Alat 'Pengkambinghitaman' Pelanggaran HAM di Negara Tetangga Indonesia Tersebut

By Maymunah Nasution, Minggu, 14 Maret 2021 | 10:34 WIB

Kamp penahanan imigran di Papua Nugini yang dibiayai oleh Australia

Salah satu tahanan dari Iran menggambarkan kondisi di Bomana sebagai "rancangan untuk menyiksa orang".

Beberapa gambar yang pertama kali didapatkan dari dalam pusat tahanan itu tunjukkan kondisi hidup untuk yang ditahan dan masih berada di tempat itu.

Menurut foto dan wawancara dengan orang yang sudah tahu isinya, pusat penghukuman imigrasi Bomana terbagi menjadi 5 kamar: Karana dan Diwai di satu sisi pusat, dan Raun Wara, Kunai, Balus di sisi lainnya.

Masing-masing tempat itu dipisahkan dengan pagar.

Baca Juga: Tahu Betul Myanmar Sedang Alami Gunjang-ganjing Kudeta, Malaysia Malah Deportasi Lebih dari 1000 Tahanan Imigrasi dari Sana, Rupanya Ini Penyebabnya

Di kamar-kamarnya yang hanya memiliki satu AC, pria tidur dengan karpet plastik keras tanpa bantal.

Makanan sangat minimal, menurut mantan tahanan ada pengumuman berkala melalui loudspeaker dan kamar tidak diberi pengumuman yang dicari oleh pengawas, termasuk oleh beberapa pegawai Australia.

Ada klaim jika pemerintah Australia mempertahankan tidak terlibat di dalam Bomana, dan selama ini penanganan di dalamnya dilakukan oleh pemerintah Papua Nugini sendiri.

Hal ini diperparah dengan setelah Bomana ditutup, mereka dipindahkan ke ibukota Papua Nugini, Port Moresby.

Baca Juga: Akal Bulus China Terkuak, Lagaknya Beri Vaksin Gratis ke Filipina, China Sendiri yang Galakkan Bisnis Pasar Gelap Vaksin Ilegal di Negara Tetangga Indonesia Itu, Dibanderol Sampai 3 Juta Rupiah