Sebagian besar yang ditahan adalah umat Muslim Uighur dan umat Muslim minoritas lain.
Mereka ditahan dalam sistem kamp yang luas.
China mengklaim kamp di Xinjiang adalah pusat vokasi yang dibuat untuk melawan ekstrimisme.
"Kami mendesak Australia untuk secepatnya menutup semua pusat hukuman lepas pantai dan mengambil langkah kongkrit melindungi hak imigran, pengungsi dan pencari suaka, terutama anak-anak," demikian bunyi pernyataan China, yang dikirimkan atas nama sekelompok negara yang tidak disebutkan namanya.
Tidak hanya kamp itu saja, China juga menuntut Australia untuk melaksanakan penyelidikan "komprehensif dan adil" dalam kasus "kejahatan perang serius" yang dilakukan oleh pasukan Australia di luar negeri.
Kasus yang dimaksudkan adalah kasus kejahatan perang pasukan Australia di Afghanistan.
Pasukan khusus Australia menjadi tersangka pembunuhan 39 tahanan dan warga sipil tidak bersenjata di Afghanistan antara tahun 2005 sampai 2016.
Kasus itu merupakan hasil penyelidikan khusus yang dipublikasikan November lalu.