Intisari-Online.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diundang datang ke Amerika Serikat setelah puluhan tahun masuk daftar hitam Negeri Paman Sam.
Tentu saja undangan tersebut membuat banyak pihak yang bertanya-tanya dengan kebijakan AS?
Apalagi, masuknya Prabowo dalam daftar hitam didasari atas tuduhan pelanggaran HAM berat selama Orde Baru.
Namun, kini, AS nampaknya harus pura-pura tidak melihat 'buku hitam' tersebut.
Pasalnya, menurut dugaan beberapa pihak, ada sebuah agenda yang sangat besar dibalik undangan tersebut.
Apalagi kunjungan tersebut dilakukan kala pandemi, saat banyak pihak menghindari kontak langsung.
Lalu, apakah kira-kira alasan utama AS mengundang Menhan Prabowo?
Benarkah ini dipicu oleh rencana besar Tiongkok untuk mendirikan pangkalan militer di Indonesia?
KOMENTAR