Tak Disangka Liberia Punya Peran Penting dalam PD II Meski Kini Merupakan Militer Paling Miskin di Dunia, Ini yang Disediakannya untuk Pasukan Sekutu

Khaerunisa

Penulis

Tentara-tentara dalam Perang Dunia II. (Ilustrasi)

Intisari-Online.com -Liberia masih menjadi pemilik militer paling miskin di dunia dengan anggaran pertahanan paling kecil di antara 139 negara di dunia.

Menurut Global Firepower 2021, Liberia diperkirakan mengalokasikan 14,5 Juta dolar AS untuk tahun ini, meningkat dari tahun lalu 13 juta dolar AS.

Sementara untuk total kekuatan militernya, Liberia berada di urutan ke-2 terbawah dengan Power Index yang semakin menjauhi nilai sempurna (0.0000).

Berdasarkan statistik terbaru, Liberia mencatatkan Power Index 9.5753dibanding sebelumnya 5,5737.

Baca Juga: Kuburan Kapal Terbesar Ini Ada di Negara Pemilik Militer Paling Miskin di Dunia, Ini Asal-usul Keberadaan Kapal-kapal Terbengkalai di Sana

Namun, kini jumlah personel militer aktifnya bertambah, dari 2.100 menjadi2.200 personel, meski masih tanpa cadangan.

Selain itu, Liberia juga tercatat telah memiliki 55 kendaraan lapis baja untukkekuatan daratnya.

Di sektor lain Liberia masih tercatat tidak memiliki persenjataan apapun.

Kini menjadi militer paling miskin di dunia, di masa lalu negara ini pernah punya peran penting dalam Perang Dunia II, apa itu?

Baca Juga: Congkak Karena Tak Takut dengan Negara Manapun, Pemimpin China Xi Jinping Disebut Salah Besar Karena Terlalu Menyepelekan Musuh hingga Dijuluki Ahli Strategi Terburuk

Selama Perang Dunia II, Liberia bergabung dengan Sekutu dan Monroviamenjadi tuan rumah bagi pangkalan logistik Sekutu yang penting.

Firestone (perusahaan perkebunan karet) adalah pemasok amunisi besar untuk Sekutu.

Melansirbritannica.com,Perkebunan karet Liberia adalah satu-satunyasumber karet lateks alam yang tersedia untuk Sekutu, selain perkebunandi Ceylon (sekarang Sri Lanka).

Pada tahun 1942 Liberia menandatangani perjanjian pertahanan dengan AS.

Baca Juga: Kisah Samurai Langit, Pilot Jepang Setengah Buta yang Terbangkan Pesawat Rusaknya Selama 5 Jam dan Pernah Terlibat dalam Serangan Pearl Harbor

Hal tersebut menghasilkan program pembangunan jalan strategis dan pembangunan bandara internasional dan pelabuhan laut dalam di Monrovia .

Uang AS dinyatakan sebagai alat pembayaran yang sah di Liberia pada tahun 1943, menggantikan mata uang Inggris di Afrika Barat.

Pada tahun 1943, William Tubman terpilih untuk masa jabatan pertamanya sebagai presiden.

Setelah itu, Liberia menyatakan perang terhadap Jerman dan Jepang pada Januari 1944 dan pada April menandatangani Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Baca Juga: Tidak Mengakibatkan Kerusakan Fatal Tetapi Dampaknya Sangat Mematikan, Inilah 'Senjata Terlarang' yang Digunakan pada Perang Dunia Sebelum Senjata Nuklir Ditemukan

Hubungan Liberia dan Amerika Serikat sempat menjadi tegang antara 1971 dan 1980 karena pembentukan hubungan diplomatik presiden Liberia William R. Tolbert dengan Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur lainnya.

Pada tahun 1978, Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter melakukan kunjungan resmi pertama ke Liberia.

Selanjutnya, selama 1980-an, Amerika Serikat menjalin hubungan yang sangat dekat dengan Liberia sebagai bagian dari upaya Perang Dingin untuk menekan gerakan Komunis di Afrika.

Mengutipeverycrsreport.com(14/2/2020), Hubungan bilateral AS dan Liberia umumnya tetap erat meskipun ada ketegangan yang signifikan selama dua perang saudara Liberia (1989-1997 dan 1999-2003).

Baca Juga: Kudetanya Ditentang Keras oleh Turki, Nyatanya Mesir Bisa Lagi Jalin Hubungan Diplomatik Pertama dengan Turki Sejak Konflik 2013 Lalu

Kongres AS telah mengalokasikan bantuan luar negeri yang cukup besar untuk Liberia, dan telah mengadakan dengar pendapat tentang lintasan dan perkembangan negara itu pascaperang.

Konflik Liberia menyebabkan ratusan ribu kematian, memicu perpindahan besar-besaran, dan menghancurkan ekonomi dan infrastruktur negara, memperburuk tantangan pembangunan yang ada.

Bantuan luar negeri pascaperang mendukung pemulihan yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sedikit perbaikan di berbagai sektor.

Epidemi Ebola dari 2014-2016 dan penurunan harga global yang terjadi bersamaan dengan ekspor utama Liberia juga telah memperlambat pertumbuhan ekonomi, menguras sumber daya pemerintah, dan menunda proyek pembangunan.

Baca Juga: Siapa yang Lebih Bersalah? AS Diklaim Sudah Diberitahu Peringatan Eksperimen Virus Corona di Wuhan 2 Tahun Sebelum Wabah, Mengapa Hanya Diam?

Bantuan AS juga termasuk untuk memperkuat Angkatan Bersenjata Liberia(AFL), di mana Perjanjian Damai Komprehensif 2003 secara eksplisitmeminta agar Amerika Serikat memainkan peran utama dalam mengaturrestrukturisasi AFL, dikutipreliefweb.int.

Saat itu, Amerika Serikat menjanjikan $ 210 juta untuk membantu membubarkan angkatan bersenjata lama dan merekrut serta melatih tentara baru.

Kontribusi diberikan melalui Program Reformasi Sektor Keamanan (SSR),tetapi pendanaan yang lemah dan tidak menentu dari AS memperlambatperkembangan AFL.

Meski mendapat bantuan AS, kini militer Liberia masih menjadi yang termiskin di dunia.

Baca Juga: Sok-sokan Bela Negara Asia Tenggara hingga Tantang China di Laut China Selatan, Jenderal Amerika Ini Malah Bocorkan Sendiri Kebobrokan Militernya, 'China Sangat Kuat'

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait