Pernah Bunuh Majikannya Sendiri dengan Cakarnya, Inilah Burung Paling Berbahaya di Dunia yang Tinggal di Belantara Indonesia

Ade S

Penulis

Intisari-Online.com -Jika kita berbicara tentang burung-burung paling berbahaya atau mematikan, kemungkinan besar kita akan langsung mengarahkan burung elang.

Terkadang, ada pula yang mengaitkan label menyeramkan tersebut kepada burung unta (yang memang memiliki tubuh sangat besar) atau burung nasar sang pemakan bangkai.

Faktanya, burung paling berbahaya di dunia bukanlah burung-burung yang disebutkan di atas.

Padahal, burung yang mungkin kini telah membuat Anda berpikir ribuan kali untuk memeliharanya tersebut menghuni hutan belantara Indonesia.

Baca Juga: Ditemukan Warga Secara Tidak Sengaja, Burung Pelanduk Kalimantan yang Sempat Menghilang 172 Tahun Muncul Lagi, Difoto Warga Lalu Dilepaskan Kembali

Bukti paling baru dari betapa berbahayanya burung ini adalah tewasnya seorang pria yang memilihara burung tersebut.

Pada 12 April 2019, sang pemilik tewas dengan luka penuh cakaran sang burung di tubuhnya.

Diduga sang pemiliki jatuh tepat di dekat kaki sang burung saat akan memberikan makan.

Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa sang pemiliki tetap tidak bisa diselamatkan.

Baca Juga: Belum Selesai Tangani Covid-19, Rusia Sudah Diserang Flu Burung pada Manusia, Umumkan Kasus Perdana

Burung apakah yang bisa sangat mengerikan tersebut?

Burung yang dimaksud adalahburung kasuari, burung dari Papua, Indonesia, yang kini mendapat label sebagai burung paling berbahaya di dunia.

Burung kasuari tidak memiliki bisa seperti ular atau gigi yang tajam seperti harimau dan singa, tapi kasuari dianggap sebagai burugn yang paling berbahaya di dunia.

Penyebab kasuari menjadi burung paling berbahaya di dunia ternyata berada di dua kaki yang dimiliki burung berukuran besar ini.

Kasuari memiliki kaki yang berotot dan kuat dengan cakar yang sangat panjang, yaitu mencapai 12 sentimeter!

Saat burung kasuari merasa terancam, ia akan menyerang musuhnya dengan cara melompat dan melukai musuhnya dengan cakar tajam yang dimilikinya.

Baca Juga: Jalak Hitam Penunggu Gunung Lawu: Kisah Pendaki yang Tersesat dan Diarahkan Seekor Burung Menuju Puncak, Ada Juga yang Diantar Turun dengan Selamat

Akibatnya, musuh yang diserang oleh cakar kasuari akan menderita luka pada organ dalam yang menyebabkan pendarahan.

Selain menyerang musuhnya dengan cakar, kasuari juga bisa berlari sangat cepat, yaitu mencapai 40 kilometer per jam.

Kasuari juga bisa melompat hingga setinggi 1,5 meter ke arah musuh yang dirasa menimbulkan ancaman bagi dirinya.

Baca Juga: CIA Manfaatkan Burung Merpati sebagai Agen Rahasia Mata-matanya selama Perang Dingin, Ternyata Elang, Lumba-lumba, dan Hewan Lain Sudah Tak Asing Jadi Intel

Berbagai hal tadilah yang menyebabkan burung kasuari menjadi burung yang paling berbahaya di dunia, baik untuk manusia maupun hewan lainnya.

Hanya Menyerang Jika Merasa Terancam

Burung kasuari termasuk dalam jenis burung yang berukuran besar, yaitu mempunyai tinggi hingga dua meter saat berdiri dengan berat hingga 60 kilogram.

Baca Juga: Tertangkap Oleh Citra Satelit Google, Tanda Hitam Misterius Ini Ditemukan Di Gurun China, Banyak yang Berspekulasi Itu Adalah Lambang Kuno Ini

Meskipun kasuari merupakan burung yang paling berbahaya di dunia, tidak berarti ia akan menyerang menusia atau hewan begitu saja.

Kasuari justru merupakan hewan yang tidak suka mencari masalah dengan manusia dan hewan lainnya, bahkan lebih suka menghindari konflik.

Sama seperti hewan lainnya, kasuari hanya akan menyerang jika dirinya merasa terancam dengan kehadiran musuh.

Nah, pertahanan diri yang dilakukan oleh kasuari adalah dengan melakukan lompatan ke arah musuhnya dan menyerang musuh dengan menggunakan cakarnya yang besar.

Tidak Merasa Takut pada Manusia

Kasuari yang merupakan hewan liar dan hidup jauh dari manusia ternyata sudah berevolusi menjadi tidak takut pada manusia.

Baca Juga: Peringatan! Korea Selatan Kini Dihantam Kembali dengan Flu Burung yang Sangat Patogen dari Burung Liar, Dapat Menular dengan Berbagai Cara

Bahkan beberapa ahli konservasi satwa liar mengatakan kalau saat ini kasuari memiliki sifat bermusuhan dengan manusia.

Hal tersebut disebabkan karena kasuari sudah melakukan banyak kontak dengan manusia melalui berbagai kegiatan wisata yang dilakukan.

Saat melakukan kegiatan wisata seperti memberi makan burung kasuari secara langsung, maka hal ini membuat kasuari tidak lagi takut pada manusia.

Akibatnya, kasuari akan dengan mudah mendekati manusia, seperti untuk meminta atau mencari makan.

Namun kadang adanya manusia di dekat hewan-hewan ini justru dianggap oleh kasuari sebagai ancaman, yang membuat kasuari bisa saja menyerang manusia.

Sifat agresif burung kasuari akan meningkat saat mereka mencoba melindungi anak-anak atau dirinya saat menghadapi ancaman seperti habitatnya yang dirusak.

Jadi, jangan pernah berani dekat-dekat dengan burung kasuari, ya.

(Tyas Wening)

Baca Juga: Berulang Kali Tiru Kalimat Rayuan, Kicauan Burung Beo Berhasil Bongkar Perselingkuhan Suami dan Pembantu, Istri SyokPas Tahu Kalimat yang Dimaksud

Artikel Terkait