Find Us On Social Media :

Sambil Menato Wajah Sang Kekasih di Tubuhnya, Pacar Demonstran Myanmar yang Tewas Ucapkan Sumpah Menggetarkan Hati, 'Dia Memberikan Hidupnya untuk Revolusi Ini'

By Mentari DP, Senin, 8 Maret 2021 | 17:30 WIB

Demonstrasi melawan militer yang berkuasa di Myanmar.

"Isinya, 'Tolong telepon saya kembali'. Itu karena saya tidak punya pulsa."

"Namun dia tidak pernah melakukannya," kata Hein Yar Zar.

"Saya tinggal di sampingnya selama di rumah sakit dan saya berdoa setiap hari agar dia menjadi lebih baik."

Militer pada awalnya mengatakan sedang menyelidiki kematiannya.

Tetapi media pemerintah kemudian melaporkan bahwa otopsi tubuhnya menunjukkan peluru itu bukan ditembakkan oleh petugas polisi.

Sejak kematian sang kekasih, kehidupan Hein Yar Zar langsung berubah. Dia hidup dalam kesedihan dan kemarahan.

"Dia memberikan hidupnya untuk revolusi ini. Sebagai pacarnya, saya akan terus melakukannya untuknya," katanya.

"Saya akan terus berjuang agar revolusi ini menang."

Rest in peace Mya Thwate Thwate Khaing dan semua korban di Myanmar.

Baca Juga: Pantas Satu per Satu Warganya Tewas di Tangan Militernya Sendiri, Sejatinya Kekuatan Militer Myanmar Memang Tangguh, tapi Sayang Kerap Disalahgunakan