"Kami punya banyak rencana untuk tahun ini."
"Namun dia meninggal ketika ulang tahunnya sangat dekat," katanya kepada Agence France-Presse.
"Jadi aku menato potretnya karena aku merindukannya. Itu kenangan buat kami."
Dua hari setelah dia ditembak, Mya Thwate Thwate Khaing (20) tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit.
Beberapa hari kemudian, spanduk sepanjang 15 meter yang menggambarkan saat dia dipukul oleh militer digantung di jembatan di pusat komersial Yangon.
Bahkan beberapa pengunjuk rasa menggambarkannya sebagai pahlawan.
Kematiannya membawa kecaman global terhadap kudeta militer itu.
Dan banyak negara memberlakukan sanksi yang ditargetkan pada para jenderal tersebut.
Saat ini, lebih dari 50 orang tewas selama protes ketika pasukan keamanan melakukan tindakan kekerasan yang semakin brutal terhadap para demonstran.
'Aku akan terus berjuang'
Pada 9 Februari 2021, pasangan itu berada di garis depan demonstrasi besar-besaran di Naypyitaw.
"Saya mengiriminya pesan."