Usai perang Ariel terpilih sebagai anggota Knesset, semacam kabinetnya Israel.
Akan tetapi pada 1974, Ariel mundur dari Knesset sekaligus pensiun dari dunia militer.
Ariel lalu bergabung dengan partai politik yang selanjutnya menjadi kendaraannya meraih kekuasaan, yaitu di Partai Likud.
Selain aktif di partai, Ariel juga dipercaya sebagai Penasihat Keamanan Perdana Menteri Israel saat itu, Yitzhak Rabin.
Tahun 1977, Ariel kembali ke Knesset dan menerima jabatan menteri pertanian.
Tahun 1981-1983 Ariel menjabat menteri pertahanan.
Pada periode itu perang antara Israel dan Lebanon kembali berkobar serta diwarnai peristiwa kelam, pembantaian 3.000 pengungsi Palestina di Kamp Sabra dan Shatila oleh milisi Phalangis.
Tentara Israel yang menyerbu Lebanon atas perintah Ariel dianggap gagal meyelamatkan pengungsi dan dituduh melakukan pembiaran terhadap pembantaian itu.