Tak Henti-hentinya Saling Serang, Hizbullah Mengaku Tidak Tertarik Berperang dengan Israel

Tatik Ariyani

Penulis

Perang Hibrida Israel vs Hizbullah
Perang Hibrida Israel vs Hizbullah

Intisari-Online.com - Israel dan Hizbullah telah lama terlibat dalam konflik.

Melansir The Jerusalem Post, Kamis (4/3/2021), wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem menekankan bahwa Hizbullah bermaksud untuk "tetap dalam keadaan pertahanan".

Tetapi mereka akan membuat Israel "melihat akibat" jika menyerang kelompok teroris Lebanon.

Baca Juga: Bikin Senapan Canggih Lawan Bak Senjata Karatan, Inilah Beretta Kaliber 22, Pistol 'Terminator' Khas Mossad yang Ampuh Lumpuhkan Setiap Musuh Israel

Qassem mengungkapkan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan Al-Mayadeen pada Rabu malam.

"Hizbullah dengan jelas menyatakan bahwa mereka tidak berniat memulai perang," kata Qassem.

"Israel harus memahami bahwa arena tidak terbuka untuk itu, dan hari ini pertempuran akan dilakukan di dalam entitas Israel."

Baca Juga: Punya Hubungan Amat Dekat dengan Israel Sampai Dituduh Antek-Antek Yahudi, Siapa Sangka Tujuan Asli Gus Dur Dekati Israel Justru Sangat Mengejutkan

Merujuk pada seorang teroris Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel di Damaskus Juli lalu, Qassem memperingatkan bahwa "ketika mereka menyerang saudara kami di Suriah, kami memutuskan bahwa kami akan menanggapi serangan ini, dan [keputusan untuk] menanggapinya adalah masih di ada," menurut Al-Mayadeen.

Perbatasan utara Israel semakin memanas sejak insiden tersebut di tengah ancaman lanjutan oleh Hizbullah untuk melakukan serangan balas dendam terhadap Israel sebagai tanggapan atas kematian tersebut.

Mengenai ledakan di Pelabuhan Beirut, Qassem mengatakan penyelidikan sedang berlangsung.

Penyelidikan itu untuk memperjelas apakah insiden tersebut disebabkan oleh tindakan sabotase, kesalahan atau serangan Israel.

Qassem menambahkan bahwa investigasi yang dilakukan oleh AS, Prancis dan Jerman yang bocor menemukan "kesalahan yang dilakukan, bukan tindakan kriminal yang disengaja."

Baca Juga: Bangkai Kapal USS Emmons Ini Sengaja Ditenggelamkan agar Tidak Ditangkap Jepang, Masih Terdapat Persenjataan yang Belum Meledak di Dalamnya

Pejabat Hizbullah menuntut agar penyelidikan diungkapkan sehingga keluarga dapat menerima kompensasi dari perusahaan asuransi dan menekankan bahwa bukan tugas Hizbullah untuk mengumumkan hasil penyelidikan, melainkan tugas peradilan dan otoritas terkait.

Qassem menambahkan bahwa "ada sekelompok politisi Lebanon yang tugas utamanya adalah mengaitkansetiap insiden secara langsung dengan Hizbullah untuk mendiskreditkannya," menurut Al-Mayadeen.

Pejabat Hizbullah juga menolak seruan untuk netralitas dan pelucutan senjata Hizbullah.

Mereka menyatakan bahwa itu adalah "arahan Amerika" dan bahwa "internasionalisasi salah, netralitas tidak dapat dijalankan, dan subjek merusak senjata perlawanan adalah melemahnya Lebanon.”

Artikel Terkait