Find Us On Social Media :

Pengakuan Mengejutkan Mafia Yakuza Jepang, Meski Jalankan 'Bisnis Haram' Yakuza Mengaku Keuangannya Babak Belur Dihajar Covid-19, Sang Bos Hanya Bisa Pasrah

By Afif Khoirul M, Kamis, 4 Maret 2021 | 14:35 WIB

Jatah Preman Hilang Karena Corona, Geng Yakuza Jepang Alih Profesi Jadi Penjual Masker

"Sampai jam 8 malam tidak ada orang di sini lagi, meskipun sekarang jam sibuk," katanya hanya bisa pasrah.

Karena pengaruh wabah Covid-19, Taman Ueno di Tokyo juga membatalkan festival bunga sakura tahunannya.

Ini adalah salah satu festival bunga sakura terbesar di Jepang dan merupakan waktu untuk "menghasilkan uang" bagi geng mafia.

Selain itu, model bisnis mafia Jepang lainnya juga terpengaruh. Banyak dari anggota kami yang sudah tua dan rentan terhadap infeksi Covid-19.

Akibatnya, beberapa geng membatalkan pertemuan tahunan mereka, membatalkan pesta, dan menghindari pertemuan tatap muka jika tidak diperlukan.

Mei lalu, Sky News melaporkan sejumlah geng mafia Jepang ikut serta dalam penipuan yang melibatkan Covid-19.

Mereka menaikkan harga obat untuk mengimbangi penurunan pendapatan akibat pandemi.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Kelompok Kriminal Sangar di Jepang, Tak Disangka Yakuza Ternyata Juga Banyak yang Tinggal di Indonesia, Wartawan Ini Bongkar Fakta Tak Terduga