Advertorial
Intisari-online.com -Punya Jabatan Mentereng Sebagai Orang Nomor 2 di Kelompoknya, Eks Gangster Yakuza Ini Tobat Setelah Hidup Berlumuran darah dan Kini Hidup Jalan Tuhan.
Jika bertnya gangster apa yang paling kuat di Asia tentu semua orang akan menjawabnya Yakuza.
Meskipun kenyataanya ada banyak gangster seperti Triad di Hong Kong, tampaknya Yakuza masih menjadi gangster paling menakutkan di Asia.
Namun banyak kisah suka-duka tentang kehidupan para gangster ini, termasuk kisah pertobatan Tatsuya Shindo.
Seorang mantan gangster Yakuza yang kini telah bertobat dan memilih hidup di jalan Tuhan.
Melansir Japan Today, sudah bukan hal asing bagi Shindo untuk keluar masuk penjara, seperti yang dialaminya selama ini.
Shindo bergabung dengan kelompok organisasi kriminal itu sejak usia 17 tahun.
"Aku mengagumi Yakuza karena mereka terlihat menyenangkan, hidup foya-foya, banyak uang dan menjadi penjahat itu terlihat keren di mataku," katanya.
Namun, dari semua kesenangan itu harus ditukar dengan darah.
"Bosku terbunuhm, orang-orang tewas dalam perebutan kekuasaan, terhunus timah panas adalah hal biasa, menggunakan narkoba, mati bunuh diri, dan aku telah menyaksikan banyak jenis kematian," katanya.
Namun, kebaikan ibunya tetap mengalir meski sudah melahirkan seorang putra yang kini jadi berandalan.
"Sekitar 10 tahun hidup saya habis di penjara, saya pernah ditelepon ibu saya Akita, ketika saya hendak dibunuh," katanya.
"Saya bilang, jangan takut ma, tak ada apa-apa kok, kemudian,Aku kembali ke kelompokku dan mendirikan geng Yakuza sendiri," katanya.
Keluar masuk penjara membuatnya menjadi orang yang kuat, dia menjadi orang nomor dua di kelompoknya.
"Saya cukup kuat, denegan keluar masuk penjara, tak ada lagi yang saya takutkan," kenangnya.
Sejauh yang diketahui Shindo sudah ditangkap sebanyak 7 kali dan dipenjara 3 kali, terkahir kali dia dibui selama 10 tahun.
Saat menjalani 8 tahun hukuman, dia sempat putus komunikasi dengan kelompok Yakuza.
Dia banyak belajar dari membaca buku di balik sel tahanan, hingga akhirnya dia mendapatkan sebuah pencerahan dan mengaku menemukan Tuhan.
Setelah bebas, dia memilih untuk tidak kembali ke Yakuza, tetapi bersekolah sebagai seorang pendeta.
"Anak itu berada di jalan Tuhan, sejak pulang 3 tahun belajar menjadi pendeta saya bahagia, untuk pertama kalinya dia dibaptis, saya pun juga mulai membaca injil mengikuti anak saya," kenang ibunya.
Sejak 2009, ibu Tatsuya membuka Cafe Jun Bride di Kawaguchi, namun sudah 3 kali kebakaran, terkahir kali sejak Tatsuya berhenti menjadi Yakuza dia menyulap Cafe ibunya menjadi gereja.
Gereja Kristus Tsumibito no Tomo (Teman Orang Berdosa) itulah nama gereja Tatsuya Shindo.
"Awalnya hanya 6 orang pengikutnya, namun perlahan naik setelah dibantu pers Jepang, dan perlahan dia memiliki puluhan pengikut," kata ibunya.
Semasa dia menjadi anggota Yakuza Tatsuya telah empat kali menikah, dan punya 2 anak.
Selain itu banyak temanya dari kelompok Yakuza yang mengikuti jalan pertobatan Tatsuya Shindo.
Meskipun hidupnya tidak lagi bergelimang uang seperti saat menjadi Yakuza, namun Tatsuya merasa senang, dan selalu mendapat bantuan ketika melakukan sesuatu.
"Tuhan maha besar, pasti Dia memberi jalan kepada umatnya yang memang mengabdi kepadaNya, Amin," terangnya.