Find Us On Social Media :

Amerika Akhirnya Tak Bisa Berbohong Lagi, Diam-diam Berencana untuk Menyerang China dengan Bantuan Sekutunya, Ternyata Mengincar Lokasi Ini

By Mentari DP, Senin, 1 Maret 2021 | 09:55 WIB

Kapal Induk Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) dikenal sebagai negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia.

Walau begitu, AS tetap mencoba meningkatkan kemampuan tempur.

Apa alasannya?

Baca Juga: Lagaknya Sok Sangar untuk Provokasi, Nyatanya Militer China Dipaksa Lakukan Hal Ini Ketika Amerika dan Sekutunya Kepung Laut China Selatan, Langsung Panik!

Ternyata, dilansir dari express.co.uk pada Senin (1/3/2021) AS mengirimkan sinyal terkuatnya ke China bahwa mereka siap untuk menentang klaim kedaulatan Beijing atas Laut China Selatan.

Para pemimpin militer AS dilaporkan sedang mengembangkan rencana untuk mengerahkan pasukan di darat.

Tujuannya untuk membantu armada multinasional menargetkan rudal mereka dengan lebih akurat dalam jarak yang lebih jauh.

Langkah tersebut adalah bagian dari strategi militer AS yang dirancang untuk melawan upaya China atas perairan yang disengketakan.

Pada bulan Februari, Angkatan Laut AS melakukan latihan yang melibatkan kelompok serang kapal induk USS Dwight D. Eisenhower.

Baca Juga: 3 Cara Mengobati Penyakit Refluks Gastroesofagus, Ada Minum Obat

Sebagai bagian dari latihan, Angkatan Laut AS dikirim untuk mendirikan pasukan garis depan guna menyelidiki kelompok penyerang.

Apakah pasukan AS begitu berbahaya?

Du Wenlong, seorang peneliti di Akademi Ilmu Militer PLA China memperingatkan bahwa pasukan darat AS ini dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tambahan untuk membantu serangan rudal dan udara.

"Pasukan itu dapat menyerang target dengan tepat," ucap Du Wenlong.

Pakar pertahanan senior dari Rand Corporation juga menyetujui analisis Du.

Timothy Heath mengatakan bahwa meskipun latihan AS dirancang dengan cara yang sama seperti Rusia lakukan.

Namun strategi yang sedang diuji dapat digunakan untuk melawan China.

Yang jelas AS dapat mengirim pasukan ke depan untuk mengidentifikasi target.

Lalu membantu tim rudal di kapal angkatan laut untuk menyebarkan senjata mereka dengan lebih akurat.

"Ini juga akan membantu meningkatkan daya tahan kapal perang yang sama."

"Ini karena mereka akan dapat meluncurkan rudal mereka dari jarak yang lebih jauh," kata Heath.

Tujuan utama dari latihan baru-baru ini adalah untuk melatih personel Angkatan Laut AS dalam prosedur dan metode komunikasi NATO.

Baca Juga: Awalnya Damai, Mendadak Kudeta Militer Myanmar Jadi Hari Paling Mematikan, Polisi Tembaki Warganya Sendiri hingga Tewas, Bikin PBB dan Amerika Langsung Bertindak

Ini dipandang sebagai langkah penting.

Sebab pemerintahan Joe Biden ingin membangun kembali aliansi dengan sekutu dekat setelah hubungan terpecah di bawah Donald Trump.

Terbukti sekutu utama AS dari Eropa seperti Inggris, Jerman, dan Prancis telah berkomitmen untuk mengirimkan kapal ke wilayah tersebut.

Minggu lalu, Prancis bahkan mengirim kapal serbu amfibi Tonnerre dan fregat Surcouf melalui perairan yang disengketakan dua kali.

Laut China Selatan dianggap membawa sekitar sepertiga dari pengiriman global.

Perairan ini sangat penting bagi China, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan.

Sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia dengan lebih dari 60 persen nilai perdagangannya melalui laut, keamanan ekonomi China sangat terkait erat dengan Laut China Selatan.

Baca Juga: Sikap Pongah China Jadi Tantangan Tersendiri, Angkatan Laut Kerajaan Inggris Nekat Terus Kepung Laut China Selatan, Kirim Puluhan Kapal Perang hingga Kapal Selam Nuklir ke Sana