Find Us On Social Media :

Mengira Akan Aman di Gereja Ini, Seluruh Keluarga dan Anak Kecil Kota Ini Dibantai Massal Oleh Tentara yang Terlibat dalam Perang Terburuk Salah Satu Negara Termiskin di Dunia Ini

By Maymunah Nasution, Sabtu, 27 Februari 2021 | 09:43 WIB

Ratusan anak-anak kecil beserta keluarganya dibantai oleh pasukan bersenjata di Ethiopia, salah satu genosida penghapusan etnis paling mengerikan di era modern

Orang-orang segera mencoba melarikan diri dengan berjalan kaki, bahkan merangkak lewati tebing ke desa tetangga.

Pasukan-pasukan itu mengikuti, menyebar ke seluruh wilayah pegunungan dengan peluru.

Investigasi CNN dengan wawancara 12 saksi mata mendapatkan hasil jika lebih dari 20 kerabat para korban selamat dan bukti fotografi tunjukkan apa yang terjadi berikutnya.

Tentara masuki pintu demi pintu, menyeret orang dari rumah mereka.

Para ibu dipaksa mengikat anak-anaknya.

Wanita hamil ditembak, suaminya dibunuh.

Baca Juga: Yang Asli Ditaklukkan Pasukan Muslim, Kota di Benua Hitam Ini Jadi 'Yerusalem Kedua', Dibangun Setelah Raja Berbicara Langsung dengan Yesus

Beberapa yang selamat bersembunyi di bawah jasad yang sudah meninggal dunia.

Kekacauan itu berlanjut selama 3 hari, dengan tentara membantai warga lokal, memindahkan warga dan peziarah.

Akhirnya pada 2 Desember, tentara perbolehkan penguburan dilakukan, tapi tidak ada upacara khidmat, dan mengancam membunuh siapapun yang mereka mereka lihat berduka. Abraham pun menjadi sukarelawan.

Di bawah pengawasan ketat, ia menahan tangisnya saat ia memilah jasad para anak kecil dan remaja, mengoleksi kartu identitas dari saku mereka dan mencatat hal-hal seperti pakaian dan gaya rambutnya.

Beberapa sangat tidak bisa dikenali, karena ditembak di wajah.

Baca Juga: Dari Sudan Sampai Indonesia, Jebakan Utang China Jadi Pembungkam Mulut Dunia Muslim yang Memprotes Pembantaian Massal Uighur, Ini Penjelasannya