Satu-satunya hal yang Tatmadaw raih dari mengasingkan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan pemimpin sipil lain adalah monopoli mereka dalam politik kekuasaan.
Sebagai organisasi dengan kepemimpinan terpusat, militer Myanmar adalah salah satu yang cenderung bermain sebagai peran luar.
Seiring dengan langkanya informasi di Tatmadaw dan motivasi komando senior, sulit untuk benar-benar tahu apa motif mereka.
Meski begitu, melihat masa lalu Tatmadaw dan hubungannya dengan sejarah Myanmar, ada pandangan mengenai situasi yang sekarang dan mengapa militer memilih meraih kekuasaan lewat junta militer ini.
Dalam buku "Making Enemies" yang disusun oleh Mary Callahan, pemimpin militer Myanmar berbeda dari para junta militer di dunia.
Mereka bukanlah politisi dengan seragam, melainkan pahlawan perang.
Callahan menulis, "rezim Burma setelah perang telah dibuat oleh pahlawan perang yang tidak pernah menguasai seni politik cukup baik untuk memenangkan pemilu tunggal."
Alih-alih organisasi politik militer yang sudah biasa dilihat dunia seperti kelompok Nazi, Tatmadaw selalu menjadi organisasi militer di hatinya dan sifat perang alamiahnya datang sebelum ideologi apapun.