Find Us On Social Media :

Dikepung Kapal Nuklir dari Negara-Negara Barat, China Panik Sampai Minta Bantuan Negara Asia Tenggara Padahal Dulunya Bersengketa dengan China

By Afif Khoirul M, Rabu, 10 Februari 2021 | 16:12 WIB

Kapal selam SNA Emeraude, Prancis.

"Dan, mempertahankan peran bimbingan politik juga komunikasi yang erat antara kepemimpinan kedua pihak," ujar Xi Jinping.

Senada Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, dalam jumpa pers reguler Selasa, mengatakan China akan bekerja dengan negara-negara lain di kawasan Laut China Selatan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas.

"Amerika Serikat sering mengirimkan kapal dan pesawat ke Laut China Selatan untuk memamerkan kekuatannya, yang tidak kondusif bagi perdamaian dan stabilitas regional," kata Wang Wenbin.

"China akan terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menjaga kedaulatan dan keamanan nasional, dan bekerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk secara tegas menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan."

Hubungan China dan Vietnam sejatinya tidak terlalu harmonis. Ini menyusul sengketa kedua negara atas Kepualauan Paracel yang berada di Laut China Selatan. China menyebutnya dengan nama Kepulauan Xisha.

Situasi sempat memanas lantaran China tahun lalu beberapa kali menggelar latihan militer di dekat Kepulauan Paracel. Pada Agustus 2020, Vietnam menyatakan, kehadiran pembom China di Kepulauan Paracel "membahayakan perdamaian".

Lalu pada Oktober tahun lalu, Vietnam mengatakan, latihan militer yang China lakukan saat itu di Laut China Selatan, termasuk dekat Kepulauan Paracel bisa mempersulit upaya untuk memulai kembali pembicaraan tentang etika perilaku (COC).

Baca Juga: Indonesia Berhasil Dijadikan China Sebagai Pabrik Listrik Mereka, Tetapi Menteri Luhut Justru Ketar-ketir Karena Hal Ini