Intisari-online.com -Amerika Serikat adalah salah satu negara yang paling getol menyuarakan tuduhan jika China adalah penyebar virus Corona baru atau Sars-CoV-2.
Tapi rupanya segera setelah hasil penelitian tim WHO rilis yang mana cukup mengecewakan banyak pihak, AS tidak keberatan dengan hasil yang didapat.
Tim WHO dikirim ke Wuhan, China, untuk mendapatkan hasil apakah memang benar virus Corona bocor dari laboratorium Wuhan.
Meski begitu, hasil penelitian mendapatkan jika hal itu kemungkinannya sangat kecil.
Kini, dengan teori itu sudah dipatahkan, rupanya AS punya cara menghadapinya yang baru.
Amerika Serikat (AS) menjauhkan diri dari teori yang disebarkan oleh mantan Presiden Donald Trump bahwa virus corona baru berasal dari laboratorium China, dan menyuarakan dukungan untuk para peneliti WHO.
Sebuah misi ke China dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (9/2), mereka telah gagal menemukan sumber di balik virus corona baru yang telah menewaskan lebih dari 2,3 juta orang di seluruh dunia.
Tetapi, tim WHO menyatakan, hipotesis tentang kebocoran virus corona dari laboratorium di Wuhan "sangat tidak mungkin".
Departemen Luar Negeri AS di bawah pimpinan Mike Pompeo saat Pemerintahan Trump adalah pendukung utama teori laboratorium.
Hanya, Departemen Luar Negeri AS Pemerintahan Joe Biden mengatakan, sedang menunggu temuan lengkap dari WHO.
"Saya pikir daripada terburu-buru membuat kesimpulan yang mungkin dimotivasi oleh hal lain selain sains, kami ingin melihat ke mana data itu membawa kami, ke mana sains itu membawa kami, dan kesimpulan kami akan didasarkan pada itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
"Kami jelas mendukung penyelidikan (WHO) ini," katanya kepada wartawan, Selasa (9/2), seperti dikutip Channel News Asia.
China menyembunyikan informasi
Pompeo adalah musuh bebuyutan Beijing dan memimpin tuduhan menyalahkan para pemimpin China atas Covid-19 pada saat Trump menghadapi kritik keras atas penanganannya terhadap pandemi di dalam negeri.
Pompeo menunjuk pada upaya awal China untuk menyembunyikan kasus dan tidak sepenuhnya mengesampingkan bahwa virus corona baru dilepas dengan sengaja.
Dalam temuan yang dirilis lima hari sebelum Presiden Joe Biden dilantik, Departemen Luar Negeri AS menyatakan, Amerika Serikat sadar bahwa sebelum wabah massal itu terjadi, beberapa peneliti di Institut Virologi Wuhan jatuh sakit dengan "gejala yang konsisten dengan Covid-19 dan gejala musiman penyakit biasa".
Tapi, Price menyebutkan, temuan yang dirilis 15 Januari "sangat jelas bahwa itu tidak meyakinkan, tidak memberikan kepercayaan pada satu teori di atas yang lain".
Hanya, Price, bagaimanapun, berbagi kritik bahwa China menyembunyikan informasi.
"Saya pikir dengan jelas, orang China, setidaknya sampai saat ini, tidak menawarkan transparansi yang kami butuhkan, dan yang sama pentingnya untuk kebutuhan komunitas internasional, sehingga kami dapat mencegah pandemi semacam ini terjadi lagi," kata Price.
Saat ditanya, apakah China telah sepenuhnya bekerjasama dengan tim WHO, dia berkata: "Saya pikir penilaian masih berjalan".
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini