Perang Anglo-Burma
Dengan China menjadi kekuatan di timur, Siam mendapatkan lebih banyak wilayah di tenggara, Raja Bodawpaya (putra keempat Alaungpaya), memutuskan melebarkan invasi ke barat.
Ia berhasil menaklukkan Arakan, Manipur dan Assam, yang sekarang berbatasan dengan British India.
Tahun 1819, Raja Bagyidaw (cucu Bodawpaya) melawan pemberontakan di Manipur, yang dipicu oleh Inggris yang melindungi wilayah perbatasan India.
Menyebabkan serangkaian Perang Anglo-Burma tahun 1824 dan 1886.
Berakhir dengan kendali Burma oleh Kerajaan Inggris, Burma Atas dan seluruh negara menjadi provinsi India dibawah kendali Inggris.
Inggris menamai koloni barunya “Burma”, sebagai kelompok budaya terbesar, dan “Birmania” oleh Portugis yang diadopsi oleh Inggris.
Meskipun ada perlawanan terus-menerus, Burma tidak melihat kemerdekaan lagi selama lebih dari 60 tahun hingga setelah Perang Dunia II.