Find Us On Social Media :

Mengenal Jejak Etnis Sebelum Myanmar Ada Hingga Perselisihan Etnis Rohingya, Bagaimana Seandainya Pemerintahan Inggris Tidak Sampai ke Timur? Mungkin Myanmar Tak Pernah Ada!

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 3 Februari 2021 | 12:05 WIB

Mengenal negara bagian Myanmar.

Salah satu kerajaan ini adalah Arakan, sebuah entitas berdaulat di pantai timur Teluk Benggala, yang mengklaim sebagai peninggalan zaman Buddha.

Pada abad ke-16 kota ini telah menjadi pusat regional yang penting dengan para pelaut Arab, Portugis, dan Belanda yang tiba di pantai untuk berdagang, antara lain, budak.

Bajak laut Portugis bahkan akhirnya menjadi tentara bayaran untuk raja Arakan Min Bin (1531-54) dan Min Yazagyi (1593-1612) dan membantu menangkis tentara Burma yang menyerang dari pedalaman.

Berbasis di sekitar kota Mrauk-U, Arakan adalah kerajaan Buddha, meskipun toleran terhadap Muslim dan bahkan ada sinkretisme di tingkat tertinggi, dengan raja-raja mengadopsi gelar Islam dan mempekerjakan Muslim dalam pemerintahan mereka.

Arakan ditaklukkan oleh raja Burma Bodawpaya pada tahun 1784, saat kekaisaran Burma tumbuh.

Selain merombak kerajaan, Bodawpaya mengambil ‘Mahamuni’ yang sangat dipuja, yaitu sosok Buddha seberat enam ton yang menurut legenda diukir dari pertemuan langsung.

Patung Mahamuni berada di pagoda dekat Mandalay, jauh dari Arakan.

Sekitar 100 tahun setelah jatuhnya Arakan, Kekaisaran Burma-lah yang jatuh.

Perang Inggris-Burma Pertama dan Kedua pada tahun 1824 dan 1852 telah mencaplok Burma dan Arakan yang lebih rendah, tetapi pukulan yang menentukan bagi kedaulatan Burma datang pada tahun 1885.

Baca Juga: Inilah 12 Fakta Perjuangan Demokrasi Aung San Suu Kyi Capai Pucuk Pimpinan Myanmar Hingga Kembali Ditahan oleh Militer